Nakita.id - Pil KB adalah metode berbasis hormon untuk mencegah kehamilan.
Pil KB juga dapat membantu mengatasi menstruasi yang tidak teratur, periode yang menyakitkan atau berat, endometriosis, jerawat, dan premenstrual syndrome (PMS).
Pengendalian kelahiran pil KB bekerja dengan mencegah ovulasi sehingga tidak ada sel telur yang diproduksi, jadi sperma tidak akan membuahi dan tidak dapat terjadi kehamilan.
Pil KB tidak mencegah penyakit menular seksual (PMS), hanya kondom yang dapat membantu mencegah jenis infeksi ini.
Baca Juga : Tak Hanya Bikin Cantik, Ini Manfaat Tak Terduga Jika Konsumsi Pil KB
Berikut 10 efek samping yang umum terjadi dari penggunaan pil KB:
1. Perdarahan intermenstrual
Selama Perdarahan, pil masih efektif, asalkan telah diminum dengan benar dan tidak ada dosis yang terlewat.
Siapa pun yang mengalami perdarahan selama 5 hari atau lebih saat menggunakan pil KB, atau perdarahan berat selama 3 hari atau lebih, Moms harus menghubungi ahli medis untuk meminta saran.
Prndarahan ini dapat terjadi karena uterus menyesuaikan untuk memiliki lapisan endometrium yang lebih tipis atau karena tubuh menyesuaikan untuk memiliki tingkat hormon yang berbeda.
Baca Juga : Asyik Liburan Sampai Lupa Minum Pil KB? Langsung Lakukan Hal Ini Moms!
2. Mual
Beberapa orang mengalami mual ringan saat pertama kali mengonsumsi pil, tetapi gejala biasanya mereda setelah beberapa saat.
Meminum pil KB dengan setelah makanan atau sebelum tidur dapat membantu Moms.
Jika mual parah atau berlangsung lebih dari 3 bulan, Moms harus mencari panduan medis.
3. Perubahan payudara
Pil KB dapat menyebabkan pembesaran payudara atau nyeri.
Ini biasanya hilang beberapa minggu setelah mulai minum pil.
Jika Moms menemukan benjolan di payudara atau merasakan nyeri, Moms harus mencari pertolongan medis.
Untuk mengatasinya, kurangi asupan kafein dan garam serta memakai bra yang mendukung.
Baca Juga : Rahasia Cantik Luar Dalam Berkat Pil KB, Ikuti Tips Mudah Ini
4. Sakit kepala dan migrain
Hormon dalam pil KB dapat meningkatkan kemungkinan sakit kepala dan migrain.
Pil KB dengan berbagai jenis dan dosis hormon dapat memicu gejala yang berbeda.
Menggunakan pil KB dosis rendah dapat mengurangi insiden sakit kepala.
Gejala biasanya membaik seiring waktu, tetapi jika sakit kepala yang berat dimulai saat Moms mulai minum pil KB, Moms harus konsultasikan dengan medis.
5. Berat badan
Studi klinis belum menemukan hubungan yang konsisten antara penggunaan pil KB dan naik turunnya berat badan.
Namun, retensi cairan dapat terjadi, terutama di sekitar payudara dan pinggul.
Banyak penelitian telah menemukan kenaikan berat badan rata-rata di bawah 2 kg pada 6 atau 12 bulan dengan kontrol kelahiran progestin saja.
Studi tentang metode pengendalian kelahiran lainnya menunjukkan hasil yang sama.
Beberapa jenis kontrasepsi hormonal telah dikaitkan dengan penurunan massa tubuh tanpa lemak.
Baca Juga : Ini Pil KB yang Akan Diproduksi untuk Kaum Lelaki, Lihat Cara Kerjanya
6. Suasana hati berubah
Studi menunjukkan bahwa pil KB dapat memengaruhi suasana hati pengguna dan meningkatkan risiko depresi atau perubahan emosional lainnya.
Jika Moms mengalami perubahan mood selama penggunaan pil KB, Moms harus menghubungi medis.
7. Siklus menstruasi
Bahkan dengan penggunaan pil KB yang tepat, kadang ada suatu periode terlewat.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi ini termasuk stres, penyakit, perjalanan, dan kelainan hormon atau tiroid.
Jika suatu periode terlewatkan atau gangguannya sangat ringan saat menggunakan pil KB, tes kehamilan dianjurkan sebelum lanjut menggunakannya.
Baca Juga : Pil KB Ternyata Dapat Membantu Moms Mengusir Jerawat, Kok Bisa?
8. Libido menurun
Hormon dalam pil kontrasepsi dapat memengaruhi dorongan seks atau libido pada beberapa orang.
Jika libido menurun, menetap dan mengganggu, ini harus didiskusikan dengan medis.
Dalam beberapa kasus, pil KB dapat meningkatkan libido, misalnya dengan menghilangkan kekhawatiran tentang kehamilan dan mengurangi gejala menyakitkan kram saat menstruasi, sindrom pramenstruasi, endometriosis, dan fibroid uterus.
9. Keputihan
Perubahan pada keputihan dapat terjadi saat menggunakan pil KB.
Perubahan ini biasanya tidak berbahaya, tetapi perubahan warna atau bau dapat mengindikasikan infeksi.
Jika Moms khawatir dengan perubahan itu, Moms harus berkonsultasi dengan medis.
Baca Juga : Benarkah Pil KB Turunkan Gairah Seksual Moms? Ini Jawabannya
10. Perubahan mata
Perubahan hormonal yang disebabkan oleh pil KB telah dikaitkan dengan penebalan kornea mata.
Penggunaan pil KB belum dikaitkan dengan risiko penyakit mata yang lebih tinggi, tetapi itu mungkin berarti bahwa kontak lensa tidak lagi pas dan nyaman.
Pemakai kontak lensa harus berkonsultasi dengan dokter mata jika mereka mengalami perubahan dalam pandangan selama penggunaan pil KB.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR