Tetapi yang lebih bahaya, adalah bila orangtua yang berselingkuh itu tak emngetahui betapa sakitnya sang anak dan tak memedulikan perasaan anaknya saat itu, secara emosional, moral bahkan psikis anak bisa rusak.
Anak-anak akan mencatat tabiat buruk kedua orangtuanya. Mungkin, anak perlahan akan menerima, tapi untuk jangka panjang, anak terus merasa terluka dan berisiko menimbulkan depresi berkepanjangan.
Sehingga tak selalu benar apabila anak-anak harus mengetahui perselingkuhan yang dilakukan orangtuanya.
Ketika salah satu dari pasangan sudah berselingkuh, mereka pasti sudah tak memiliki keputusan juga keterbukaan pada orang lain. Mereka akhirnya mengasumsikan bahwa anak harus tahu sejak awal, sebelum mengetahui dari orang lain, untuk tidak membuat citra orangtuanya buruk.
Tetapi menurut ahli terapis anak, hal itu justru akan membuat anak jauh lebih sakit. Mereka bahkan tak segan melampiaskan kemarahan mereka dan menimbulkan kerusakan bagi dirinya, juga sekitarnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Ana Nogales, penulis buku Parents Who Cheat: How Children and Adults are Affected When Their Parents Are Unfaithful, mengungkaokan bahwa 75 persen anak akan merasa dikhianati orangtuanya.
Dan 80 persen anak yang mengetahui perselingkuhan orangtuanya, akan berpengaruh pada hubungan dan cintanya di masa mendatang. Sedangkan 70 persen di antara mereka, akan sulit percaya dengan orang lain, terlebih dengan pasangannya kelak.
Menurut Jean Duncombe, sosiolog peneliti mengatakan bahwa anak sedewasa apapun ia akan jadi terlalu muda untuk mengetahui perselingkuhan yang terjadi.
"Bagaimanapun yang terjadi, perselingkuhan bukan merupakan urusan anak-anak," ujarnya dalam penelitiannya.
Anak-anka telah tumbuh besar dan percaya serta menurut dengan segala yang diperintah orangtuanya akan berbalik 100 persen.
Baca Juga : Tubuhnya Dinilai Seperti Emak-emak, Via Vallen Ternyata Idap Penyakit Serius ini!
Mereka merasa bahwa hidup tenang dan juga damai bersama keluarga, tidak selalu mengenai kesetiaan.
Untuk jangka panjangnya, anak-anak akan merasa bahwa harga dirinya direndahkan. Ia juga emrasa ditinggalkan karena orangtuanya menjalani egoism masing-masing. Bahkan sedekat apapun orangtua setelah berpisah karena perceraian, anak akan merasa kehilangan orangtuanya dalam berbagai aspek.
Jadi, bahkan jika orangtua mereka berpisah ketika mereka kecil, mereka tidak akan selalu menderita dampak penuh sampai mereka menjadi dewasa, dampaknya bisa terlihat sejak mereka mengetahui perselingkuhan orangtuanya.
Dampak itu dapat berkontribusi pada masalah pernikahan mereka kelak, termasuk urusan mereka sendiri.
Bisa jadi, masa lalu orangtuanya menghambat kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang langgeng di masa depan.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Huffington Post,psychology today,nakita.id,nytimes.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR