3. Kurang istirahat
Idealnya, seseorang membutuhkan waktu 8 jam tidur dalam sehari agar tubuh dan otak dapat beristirahat.
Hal ini diperlukan agar metabolisme berlangsung dengan baik untuk menghasilkan energi dan renovasi sel otak.
Seperti diketahui, tidur larut malam memberi efek negatif pada tubuh seperti kenaikan berat badan hingga meningkatkan risiko diabetes.
Bahkan, studi yang dilakukan di University of California, Los Angeles menunjukkan seseorang yang memilih makan di larut malam menyebabkan malapetaka bagi otak.
Kebiasaan mengunyah pada tengah malam dapat mengganggu kemampuan dalam mempelajari hal baru dan mengingat sesuatu.
Baca Juga : Syahrini Lebih Beban Mikir Nikah Daripada Konser Tunggal, Sosok Ini Penyebab Tak Segera Menikah!
4. Makan berlebihan
Makan berlebihan selain efektif meningkatkan berat badan, juga akan menyebabkan akumulasi zat sisa dalam bentuk lemak dan pengerasan arteri serebral, sehingga berdampak pada kinerja otak.
5. Menutupi kepala saat tidur
Tanpa sadar, banyak orang mungkin pernah melakukan hal ini dan dinilai nyaman bagi sebagian orang.
Padahal, kebiasaan ini akan meningkatkan konsentrasi karbon dioksida dan mengurangi jumlah oksigen sehingga berbahaya bagi kinerja otak.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | steptohealth.com |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR