Nakita.id - Sosok Gugun Gondrong mungkin sudah tak asing lagi sebagai pembawa acara sekaligus aktor era 90-an.
Lelaki yang memiliki nama panjang Muhammad Gunawa Hendromartono itu dikenal publik melalui acara Bokis panduannya.
Ia juga salah satu pemeran di film Detik Terakhir 2005 dan Kamulah Satu-satunya 2007 yang sempat mencuri perhatian.
Baca Juga : Demensia Bisa Menyerang Generasi Milenial, Ini 4 Tips Melawannya!
Film terkahir yang diperankan Gugun Gondrong berjudul The Jakmania.
Walau hanya sebagai pemeran pendukung, karakternya di film tersebut sangat cocok dengan sosok Gugun Gondrong.
Sebab kehidupan sehari-hari Gugun Gondrong memang sudah lekat dengan The Jakmania.
Gugun adalah pendukung setia tim sepakbola PERSIJA dan disebut salah satu penggagas berdirinya The Jakmania.
Tapi sejak musibah datang, rupanya film Kamulah Satu-satunya 2007 itu merupakan karya terkahir Gugun Gondrong di dunia perfilman.
Gugun mendadak pingsan dan harus menjalani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta pada September 2008 silam.
Saat itu dokter memvonis Gugun Gondrong mengidap tumor otak di bagian kiri depan dan pembendungan cairan otak yang menekan batang otaknya.
Baca Juga : Denada Cerita Kondisi Shakira Aurum dan Ibunda di Singapura, 'Kemarin Beda dari Hari Biasanya!'
Penyakitnya itu pun membuat nama Gugun Gondrong lambat laun tenggelam dari industri hiburan Indonesia.
Keluarga fokus dengan proses pengobatan Gugun Gondrong ke Singapura selama 6 bulan sampai 1 tahun.
Gugun Gondrong sempat melakukan operasi di Singapura dan membawa kabar baik bahwa ia tak mengalami tumor otak.
Melainkan ada bakteri staphylococcus aureus yang menyebabkan pengumpulan cairan seperti nanah di otak Gugun Gondrong.
Ia pun menjalani operasi yang membuat kerusakan saraf motoriknya dan mengidap demensia, yakni kondisi seseorang dapat kehilangan memori dalam 5 jam setelah peristiwa.
Kini sudah 10 tahun Gugun Gondrong dikabarkan tumor otak lalu alami demensia dan ia dikabarkan sudah sembuh dari penyakitnya.
Beberapa waktu ia sempat muncul di hadapan publik menyaksikan laga tim PERSIJA dan sempat pergi ke Surakarta.
Baca Juga : [VIDEO] Bolehkah Anak yang Mengalami Obesitas Minum Susu Formula?
Berkaca dari musibah yang diderita Gugun Gondrong selama 10 tahun ini, 5 kebiasaan yang bisa merusak otak ini sebaiknya dihindari atau dikurangi mulai sekarang.
1. Melewatkan sarapan
Penelitian menemukan, sekitar 31 juta warga Amerika melewatkan sarapan dengan beragam alasan seperti terlalu sibuk di pagi hari atau merasa tidak lapar.
Padahal selama beberapa jam pertama hari itu, otak menyerap nutrisi untuk melanjutkan "mengelola" proses fisiologis.
Jika melewatkan sarapan, suplai energi tentu akan berkurang dan dapat menyebabkan seseorang cenderung pelupa.
Penelitian menunjukkan, anak sekolah yang sarapan mendapatkan hasil ujian yang lebih baik karena fungsi kognitif meningkat.
2. Konsumsi gula
Kelebihan konsumsi gula dan gorengan, ditambah kekurangan asupan sayur dan buah dapat meningkatkan akumulasi zat berbahaya dalam tubuh.
Hal ini meningkatkan perkembangan tumor dan menghambat fungsi sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat mengganggu perkembangan neurologis.
Baca Juga : Perselingkuhan Istri Sule Bermula dari Aplikasi Karaoke, Ini Aplikasi Ponsel Rawan Untuk Ajang Selingkuh!
3. Kurang istirahat
Idealnya, seseorang membutuhkan waktu 8 jam tidur dalam sehari agar tubuh dan otak dapat beristirahat.
Hal ini diperlukan agar metabolisme berlangsung dengan baik untuk menghasilkan energi dan renovasi sel otak.
Seperti diketahui, tidur larut malam memberi efek negatif pada tubuh seperti kenaikan berat badan hingga meningkatkan risiko diabetes.
Bahkan, studi yang dilakukan di University of California, Los Angeles menunjukkan seseorang yang memilih makan di larut malam menyebabkan malapetaka bagi otak.
Kebiasaan mengunyah pada tengah malam dapat mengganggu kemampuan dalam mempelajari hal baru dan mengingat sesuatu.
Baca Juga : Syahrini Lebih Beban Mikir Nikah Daripada Konser Tunggal, Sosok Ini Penyebab Tak Segera Menikah!
4. Makan berlebihan
Makan berlebihan selain efektif meningkatkan berat badan, juga akan menyebabkan akumulasi zat sisa dalam bentuk lemak dan pengerasan arteri serebral, sehingga berdampak pada kinerja otak.
5. Menutupi kepala saat tidur
Tanpa sadar, banyak orang mungkin pernah melakukan hal ini dan dinilai nyaman bagi sebagian orang.
Padahal, kebiasaan ini akan meningkatkan konsentrasi karbon dioksida dan mengurangi jumlah oksigen sehingga berbahaya bagi kinerja otak.
Source | : | steptohealth.com |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR