Nakita.id – Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti masyarakat, sebab ini merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan.
Penyakit nomor satu yang bisa membunuh perempuan.
Tak hanya kalangan biasa, beberapa selebritis papan atas juga terserang penyakit ini hingga akhirnya meninggal. Hal ini membuktikan bahwa kanker payudara tidak pandang bulu.
Baca Juga : Idap Kanker, Istri Indro 'Warkop' Sakit di Sekujur Tubuh Hingga Tidak Bisa BAB
Beberapa artis yang telah meninggal karena penyakit ini adalah Yana Zein, Renita Sukardi, Diana Nasution, Melky Goeslaw, dan Iceu Wong.
Bagaimana kisah para selebritis tersebut dalam melawan kanker payudara yang dideritanya? Berikut ulasannya:
1. Yana Zein
Yana Zein menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker payudara stadium empat, Kamis (1/6/2017).
Artis cantik ini meninggal empat hari setelah kepulangannya ke Indonesia dari Tiongkok dalam rangka berobat.
Ibu dua anak ini menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Mayapada.
2. Renita Sukardi
Aktris sekaligus presenter Renita Sukardi menghembuskan nafas terakhirnya pada senin 12 April 2017.
Renita meninggal pada usia 40 tahun disebabkan oleh kanker payudara yang telah lama dideritanya.
Sebelum dirawat, Renita memang disibukkan dengan syuting sinetron Tukang Ojek Pangkalan sebagai Bu Nurmala, istri dari Pak Sopyan.
Renita divonis kanker payudara pada tahun 2014, selama hampir 4 tahun berjuang melawan kanker payudara dengan melakukan terapi.
Namun tak disangka Tuhan punya rencana lain atas penyakitnya ini.
3. Melky Goeslaw
Baca Juga : Ibundanya Meninggal, Opick Melayat ke Jember Bareng Mantan Istri
Penyakit kanker tidak hanya menyerang kaum wanita, karena laki-laki pun ternyata bisa terkena penyakit kanker payudara.
Salah satu korban kanker payudara ini adalah ayahanda Melly Goeslow sekaligus musisi. Melky meninggal dunia pada usia 69 tahun pada desember 2006.
4. Diana Nasution
Diana Nasution yang merupakan seorang penyanyi senior tutup usia pada Jumat (4/10/2013) pukul 00.45 WIB di rumah Sakit Gading Pluit Jakarta Utara.
Beberapa waktu lalu ibunda dari penyanyi Ello ini memang divonis dokter mengidap penyakit kanker payudara. Bahkan sebelumnya, kondisi Diana dikabarkan kritis.
5. Iceu Wong (penyanyi Pacar Lima Langkah)
Pedangdut yang melantunkan lagu Pacar Lima Langkah ini menghembuskan nafas terakhir pada tahun 2015 silam.
Iceu Wong penyanyi asal Bandung ini meninggal karena kanker payudara yang telah lama diidapnya.
Setelah berjuang lama akan penyakitnya ini, Iceu Wong meninggal pada Juli 2015 di usia 30 tahun.
Siapa yang berisiko lebih tinggi terserang kanker payudara?
1. Perempuan
Faktor risiko terbesar kanker payudara adalah perempuan, sebab riset mengungkapkan bahwa perempuan memiliki risiko lebih besar 200 kali terkena kanker payudara daripada laki-laki.
Faktanya, 1 dari 8 perempuan di dunia berisiko terkena kanker payudara selama hidupnya.
Penyakit ini bisa menimpa siapa saja, bahkan sekitar 7% penderitanya umumnya terjadi pada perempuan berusia dibawah 40 tahun.
2. Usia lanjut
Faktor usia diyakini berpengaruh besar terhadap perkembangan penyakit ini.
Sebab menurut American Cancer Society, 79% kasus baru dan 88% kematian akibat kanker muncul pada wanita berusia di atas 50 tahun.
Baca Juga : Gugun Gondrong Sembuh dari Tumor Otak Lalu Demensia, Konsumsi 3 Makanan Ini Untuk Menangkal!
Itulah mengapa, American Cancer Society merekomendasikan wanita agar melakukan tes mammogram setiap tahun dimulai pada usia ke 45.
3. Ibu yang tidak memberi ASI
Penelitian menyebutkan, menyusui justru dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Saat kita menyusui, tingkat hormon esterogen stabil sehingga dapat menekan risiko.
Berbeda dengan ibu yang sedang tidak menyusui.
4. Memiliki riwayat keluarga
Beberapa kasus kanker ini berkaitan dengan keturunan atau genetik.
Sehingga seseorang dengan riwayat kanker payudara di keluarganya memiliki risiko lebih besar.
5. Sering terpapar radiasi
Paparan radiasi juga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Selain itu, terapi hormon tertentu dapat menyebabkan seorang perempuan lebih berisiko.
6. Minum-minuman beralkohol
Seorang perempuan yang sering mengonsumsi minuman beralkohol lebih berisiko terkena penyakit ini.
Seperti yang kita tahu bahwa minuman beralkohol sangat merugikan tubuh.
7. Konsumsi makanan tinggi lemak
Ini berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat, terutaman jika sering mengonsumsi makanan berlemak.
Selain itu, seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas diketahui lebih mungkin terserang kanker ini dibandingkan dengan perempuan dengan berat ideal.
8. Kurang olahraga
Olah raga dikenal sebagai aktivitas baik yang bisa menghasilkan keringat.
Keringat-keringat tersebut bisa menghilangkan racun-racun tubuh pemicu beberapa penyakit, termasuk kanker.
Baca Juga : Kajol Dituding Sombong dan Arogan, Ternyata Begini Potret Ramahnya Kepada Penggemar
Selain itu, perempuan sebaiknya juga memulai pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari penyakit berbahaya.
Kanker payudara bisa dicegah dengan hubungan intim, mitos atau fakta?
Banyak penelitian yang mengatakan bahwa hubungan intim memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa seseorang yang melakukan hubungan intim secara teratur cenderung lebih sehat.
Beberapa peneliti juga yakin bahwa seseorang yang rutin melakukan hubungan intim bisa berisiko lebih panjang umur.
Lalu, apakah hubungan intim juga bisa mencegah penyakit kanker payudara yang mematikan?
Dikutip dari breastcancerconqueror.com, sebuah penelitian menunjukkan perempuan yang melakukan hubungan intim lebih dari sekali per bulan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara daripada mereka yang kurang aktif melakukan hubungan intim.
Penelitian yang dilakukan Goldstein lebih memperjelas hubungan yang dimaksud adalah hubungan melalui alat vital.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ternyata, penurunan risiko terkena kanker payudara bagi seseorang yang rutin berhubungan intim berkaitan dengan pelepasan hormone ‘bahagia’ berupa oksitosin dan DHEA.
Hormon oksitosin yang dikeluarkan saat seseorang mengalami orgasme bisa melawan efek hormone stress kortisol, sehingga bisa membantu menenangkan saraf-saraf.
Oksitosin juga dikenal sebagai hormone yang bisa memberi ketenangan, sehingga bisa meningkatkan pola tidur yang lebih sehat.
Baca Juga : Konser Syahrini Berharga Selangit, Ternyata Begini Penampilan Kece-nya Ketika Beraksi di Panggung
Salah satu faktor yang bisa memicu perkembangan kanker payudara adalah perubahan hormon pada perempuan yang sudah menopause.
Melakukan aktivitas hubungan badan setidaknya sekali seminggu bisa mengurangi efek perubahan hormon bagi perempuan setelah menopause.
Hal ini memungkinkan perempuan yang melakukan hubungan intim setidaknya seminggu sekali memiliki hormon yang lebih stabil, meski sudah menopause.
Penelitian lain menunjukkan bahwa melakukan hubungan intim setidaknya dua kali setiap minggunya telah terbukti bisa meningkatkan sistim kekebalan tubuh khususnya Immunoglobulin A (IgA).
Antibodi ini bisa melindungi tubuh dari paparan zat asing berbahaya dari luar, seperti bakteri dan virus.
Fakta lain yang menunjang bukti bahwa hubungan intim bisa mencegah kanker payudara adalah menurut Journal of Sex Research, rangsangan seksual bisa melepaskan endorphin dan kortikosteroid yang memiliki sifat analgesic, yaitu membantu mengurangi rasa sakit.
Mengapa stress bisa memicu kanker payudara
Dikutip dari Medical Nrews Today, saat seseorang mengalami stress, maka sel-sel tubuh akan memproduksi beberapa zat, diantaranya ATF3 yang merupakan sebuah gen induk.
Apabila jumlah zat tersebut terlalu banyak jumlahnya, maka bisa mengganggu kinerja sel-sel lain, sehingga bisa berkembang jadi kanker.
Zat tersebut juga bisa memicu perkembangan sel kanker secara cepat ke organ tubuh lain.
Hubungan intim bisa seperti olah raga
Kegiatan panas dan berkeringat di atas tempat tidur selama berhubungan intim kerap terasa seperti olahraga.
Tak heran jika beberapa ahli kesehatan menyebut kalori yang dibakar ketika bercinta setara dengan berolahraga.
Dikutip dari kompas.com, faktanya, seks bukan hanya memberi pengalaman menyenangkan.
Baca Juga : Perempuan Lebih Susah Menurunkan Berat Badan daripada Laki-Laki? Benarkah?
Seks juga bisa memberi manfaat untuk kesehatan sama dengan olahraga.
Hal ini dikarenakan respons fisiologi saat berhubungan seks ternyata sama dengan olahraga.
Penelitian pada dekade 60-an membuktikan orang yang berhubungan seks mengalami peningkatan pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah.
Semua ini adalah tanda-tanda tubuh bekerja di tingkat yang lebih tinggi, sama seperti saat olahraga.
Hubungan intim juga bisa menurunkan efek stress sampai 75% daripada olah raga maksimal.
Waktu rata-rata aktivitas seksual yang tercatat (33 menit) dihabiskan dengan kadar stres lebih rendah.
Studi lebih baru pada pasangan muda heteroseksual di Kanada membuktikan aktivitas seks itu mirip aktivitas fisik sedang, seperti jalan tergopoh-gopoh ketika energi yang dipakai diukur.
Makanan pencegah kanker payudara
Selain hubungan intim, beberapa makanan ini juga dikenal memiliki manfaat untuk mencegah kanker payudara.
Apa saja? Berikut ulasannya dikutip dari goodhousekeeping.com.
Minyak zaitun
Khasiat minyak zaitun tak perlu lagi dipungkiri. Lemak sehat ini juga berkhasiat mengurangi risiko kanker payudara.
Sebuah studi September 2015 menemukan bahwa menambahkan 4 sendok makan minyak zaitun extra-virgin ke dalam buah dan sayuran dapat menurunkan risiko kanker payudara sebesar 68%.
Minyak zaitun mungkin punya manfaat tambahan yang berkaitan dengan kepadatan payudara, yang merupakan faktor risiko lain untuk kanker payudara.
Sebuah studi pada 2014 terhadap lebih dari 3.500 perempuan menemukan bahwa mengonsumsi 1,5 sendok makan minyak zaitun dikaitkan dengan kepadatan payudara yang lebih rendah.
Ikan
Salmon, sarden, dan mackerel ialah jenis ikan yang disarankan Rothwell untuk ditambahkan ke asupan harian.
Hal ini dikarenakan ikan merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik.
Omega-3 membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh.
Atau juga bisa makan kenari dan biji-bijian jika kamu menginginkan sumber non-hewan.
Dan sama seperti minyak zaitun, makan lebih banyak omega-3 juga dapat memengaruhi penurunan kepadatan payudara, menurut sebuah studi 2014 di Cancer Causes & Control.
Sayur dan buah
Berkali-kali, penelitian menemukan bahwa asupan dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah.
Baca Juga : Beredar Kabar Penari Ratoeh Jaroe Saat Asian Games 2018 Belum Dibayar, Begini Fakta Sebenarnya!
Ada beberapa alasan, semakin banyak antioksidan dalam makanan, semakin rendah risiko kanker payudara, menurut sebuah studi 2015.
Juga, serat yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran dapat memicu kemampuan mereka untuk mengurangi risiko, seperti yang dilaporkan dalam European Journal of Nutrition 2011.
Sayuran cruciferous (brokoli, kubis, dan kembang kol), sayuran (bawang, daun bawang, dan bawang putih), dan jamur Asia (Shiitake, Cina hitam, dan tiram) pada khususnya.
Untuk buah tetaplah berpegang pada varietas rendah gula, seperti buah beri, dan batasi buah-buahan tinggi gula, seperti pisang, nanas, dan mangga, sehingga kita bisa menjaga kadar gula darah normal.
Kacang-kacangan
Kedelai memiliki senyawa mirip estrogen, dan estrogen dikaitkan dengan beberapa jenis kanker.
Tapi makanan yang mengandung kedelai tidak menyebabkan kanker payudara.
Bahkan beberapa penelitian telah mengaitkan kedelai dengan penurunan risiko kanker payudara.
Namun, ada pengecualian. Menurut penelitian 2013 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, menemukan bahwa produk kedelai menurunkan risiko pada kanker payudara - kecuali mereka yang membawa mutasi gen BRCA2.
Secara umum, kita dapat menikmati kedelai sebagai bagian dari asupan sehat tanpa rasa takut akan menyebabkan kanker payudara.
Pastikan saja mengonsumsi utuh, produk kedelai organik seperti kacang, tahu, dan tempe, karena kita tidak tahu proses apa yang bisa dilakukan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Healthline,Medical Daily,cancer,kompas |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR