Menurut sebuah penelitian, bila orangtua tak mengajarkan pada anak-anak mereka tentang pendidikan seksual, anak-anak akan belajar hal itu di tempat lain.
Parahnya, bila ia memiliki kesempatan, ia akan menyelewengkan adanya 'kesempatan emas' untuk mencoba atau bahkan melakukan seks bebas di belakang atau tanpa sepengetahuan orangtuanya, sehingga nilai moral dan nilai keluarga yang ditanamkan orangtua akan berangsur hilang.
Bahkan, mereka yang masih terlalu dini dalam perihal berhubungan seksual bisa menjadi korban lantaran ia tak mengetahui bahaya yang mengancam dari kegiatan seksual atau bahkan ia tak bisa menolak dan juga melawan apabila ada orang yang melakukan kekerasan seksual kepadanya.
Hal demikian terjadi lantaran kurangnya studi atau pendidikan mengenai seksual kepada anak.
Anak-anak yang menerima pendidikan seksual di rumah sebenarnya cenderung lebih kecil intensitasnya untuk terlibat dalam aktivitas seksual berisiko.
Ia akan lebih memilih menghindari berbagai ancaman media sosial dan juga munculnya gambar-gambar pornografi.
Itu terjadi karena anak-anak yang menerima pendidikan seksual di rumah mengetahui mana gambar yang bersifat pornografi dan mana gambar yang bersifat mendidik.
Sedangkan mereka yang tak memiliki pendidikan seksual dari rumah, lebih mudah terpapar gambar seksual di media.
Bahkan semakin besar pula kemungkinan mereka akan terlibat dalam perilaku seksual di usia yang lebih muda.
Anak-anak yang tak memiliki pendidikan seksual dari rumah juga cenderung sulit membedakan hal yang menyangkut pornografi dengan hal yang bersifat pendidikan seksual.
Ketika banyak paradigma orangtua menyebut bahwa mengajarkan atau memberi pendidikan anak-anak terhadap seksual adalah hal yang tabu, kenyataannya komunikasi terbuka dengan anak-anak, termasuk dalam hal seksual menyimpan keuntungan beragam.
Bahkan, mengajarkan pendidikan seksual pada anak cenderung berdampak bagi kesehatan dan lebih aman dalam jangka panjang.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | The Guardian,about kids health,todays parent |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR