instagram.com/reisabrotoasmoro
Pemilihan menu MPASI ala dokter Reisa
Namun, untuk anak-anak dengan risiko alergi, berat badan kurang, stunting, gangguan pencernaan, gangguan motorik intoleransi laktosal, dan lainnya, bisa saja disarankan hal yang berbeda oleh masing-masing DSA.
"Jadi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu agar mengetahui kondisi anak. Yang pasti, sebaiknya hindari menambahkan gula, penambah rasa dan garam pada bayi," kata dokter yang saat ini memiliki 2 orang anak.
View this post on Instagram
Dari hasil konsultasi dengan beberapa teman sejawat dan DSA nya Yoda serta panduan WHO, pilihan pertama MPASI #babyYoda adalah buah segar terlebih dahulu karena mengandung karbohidrat sederhana yg mudah dicerna yaitu fruktosa (gula buah). Buah juga secara alami mengandung enzim pencernaan yg baik utk bayi. Karena dari hasil pemeriksaan, Yoda beratnya sudah cukup dan tidak beresiko gangguan stunting dan anemia. Jadi diputuskan utk membuat pure buah bisa dgn atau tanpa campuran ASI. Buah yg dianjurkan utk dikonsumsi dalam masa2 awal MPASI adl pepaya, pisang, alpukat, apel manis dan melon. Buah2an (selain pisang & alpukat) dapat dikukus dalam pemberian pertama2 agar teksturnya lebih halus. Tetapi memang buah akan lebih baik disajikan segar tanpa dimasak/dikukus. Setelah beradaptasi dgn buah di awal, mulai kenalkan dgn sayuran. Sayuran yg dianjurkan adalah labu kuning/kabocha, bayam yg dihaluskan, wortel dan brokoli. Lalu lanjutkan dgn tepung beras bisa dimulai dari beras putih, beras merah lalu beras cokelat. Setelah itu berikan segera protein nabati terlebih dahulu baru kemudian protein hewani. Ingat selalu berikan bahan makanan yg sama paling tidak 2-3 hari sebelum mengganti dgn yg baru agar terdeteksi makanan apa yg alergi. Upayakan agar anak terbiasa dgn rasa dan tekstur yg sama baru mencoba rasa yg lain. Setelah 14 hari, dapat mulai diberikan menu lengkap yakni padanan karbohidrat, protein nabati & hewani, serta lemak (selalu usahakan lebih banyak lemak baik). Untuk anak2 dengan resiko alergi, berat badan kurang, stunting, gangguan pencernaan, gangguan motorik intoleransi laktosa dll, bisa saja disarankan hal yg berbeda oleh DSA nya. Jadi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu agar mengetahui kondisi anak Anda. Yg pasti, sebaiknya hindari menambahkan gula, penambah rasa dan garam pada bayi karena hanya akan membebani kerja pankreas, hati, ginjal dan pencernaan bayi yg masih peka. Silicone bip from @nubyindo #tipsdrreisa #tipsmpasi #tipsmpasibukbuy
A post shared by Reisa Broto Asmoro (@reisabrotoasmoro) on Sep 23, 2018 at 6:49pm PDT
Baca Juga : Cara Atasi Flu pada Si Kecil Tanpa Minum Obat Ala Dian Ayu Istri Omesh
Pasalnya penambahan rasa seperti gula dan garam akan membebani kerja pankreas, hati, ginjal, dan pencernaan bayi yang masih peka.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
KOMENTAR