Belajar dari negara Jepang, rupanya prevalensi hipertensi paru di negara tersebut sangat rendah.
Hal ini karena upaya pencegahan dan screening di negara tersebut sangat digalakkan dan menjadi kebijakan nasional.
"Dari mulai janin ada di dalam kandungan sudah screening, lalu dilanjut saat bayi lahir usia 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun, 6 tahun lalu kelas 1 dan 4 SD, 1 SMP dan 1 SMA masih tetap diperiksa. Itu saja masih ada yang kecolongan," ujar dr. Lucia.
Baca Juga : Anak Zaskia Mecca Mengalami Sibling Rivalry, Berikut Penjelasan Ahli
Baiknya dokter Lucia memang menyarankan agar anak juga discreening pada usia tersebut.
Selain itu itu dirinya juga menghimbau agar masyarakat luas bisa memeriksakan kondisi kesehatan jantung dan paru-parunya, khususnya terkait jantung bawaan yang bisa menyebabkan hipertensi paru.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR