Menurut Anantasika, untuk memesan jenis kelamin tidak memerlukan biaya tambahan. Hal ini biasanya dibicarakan antara pasangan dan pihak klinik yang menanganinya.
Untuk menjalankan teknik ini, dokter bayi tabung biasanya mengolah sel sperma suami.
Baca Juga : Tya Ariestya Cerita Soal Bayi Tabung, Warganet Salah Fokus pada Dokternya!
Saat dianalisis, apabila yang diinginkan adalah bayi laki-laki, maka akan dipilih sel sperma laki-laki untuk dimasukkan ke dalam sel telur wanita.
“Kalau kita mengolah embrio kan tidak etis. Kalau kita mengolah sperma kan belum ada kehidupan. Jadi sperma itu bisa diolah. Bisa dipisahkan kelompok cowok, ceweknya. Itu kita pakai," jelas Anantasika
Anantasika juga menjelaskan, embrio hasil penggabungan antara sel telur dan sperma juga bisa disimpan.
Menariknya, embrio ini ternyata bisa disimpan dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
"Tidak ada batasnya. Karena embrio ini kalau kita simpan, dia istilahnya dunianya berhenti. Misalnya kalau embrionya umurnya 5 hari, kalau kita simpan, akan tetap umurnya lima hari saat diambil," jelas pria asal Denpasar ini seraya menegaskan embrio yang disimpan tidak akan tertukar atau dimasukkan ke rahim orang lain.
"Itu ada yang mengatur. Tentunya itu tidak boleh," imbuhnya.
Baca Juga : [VIDEO] Pengalaman Caca Tengker Menjalani Program Bayi Tabung
Sementara itu, pendiri Klinik Bayi Tabung di RS Prima Medika, Denpasar, dr Ilyas Angsar SpOG mengingatkan pasangan tentang pentingnya menjalankan program bayi tabung dengan benar.
Jangan sampai, kata Angsar llyas, karena panik belum mendapatkan momongan meskipun belum setahun menikah, program bayi tabung sudah jadi pilihan.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | tribun bali |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR