Nakita.id - Nama Syahnaz Haque kembali diperbincangkan setelah ia berhasil melawan penyakit mematikan.
Pada 1998 lalu, presenter Shahnaz Haque divonis menderita kanker ovarium.
Perempuan 48 tahun tersebut mengaku bahwa dirinya tumbuh di dalam riwayat keluarga penderita kanker yang kuat.
Setelah sembuh dari kanker yang dideritanya, istri dari Gilang Ramadhan ini menjadi inspirasi bagi para penderita kanker ovarium lain.
Baca Juga : Gempa dan Tsunami Palu: Ternyata Donggala Sudah 4 Kali Tsunami
Kini, kisah yang sama juga terjadi pada perempuan asal Amerika Serikat, yang didiagnosis menderita kanker ovarium pada usia 39 tahun.
Yang berbeda adalah perempuan ini mendapatkan dua kali vonis terjangkit penyakit mematikan tersebut.
Perempuan bernama Emilee Garfield (42) berhasil selamat setelah dua kali terserang kanker.
Baca Juga : Menteri Sosial Gendong Balita Korban Gempa Tsunami Palu, Ini Kisah Pilu Anak Korban Bencana
Ia pertama kali diketahui menderita kanker saat masih menginjak usia empat tahun, sehingga ia harus menjalani pengobatan kanker seperti radiasi dan kemoterapi selama dua tahun setelahnya.
Emilee yang tinggal di California ini ternyata sudah terlahir dengan kelainan jaringan otot yang kemudian tumbuh menjadi tumor.
Setelah menjalani pengobatan kanker selama dua tahun, dirinya dinyatakan bebas kanker pada 1982.
Baca Juga : Nurrani 'Iqbaal' Ceritakan Ngerinya Gempa Tsunami Palu: Jangan Ditanya Dulu, Kami Masih Trauma
Saat beranjak remaja, Emilee merasa tidak percaya diri karena bekas luka yang tertinggal usai dirinya melakoni pengobatan kanker.
Saat berusia 21 tahun, perempuan ini kembali masuk rumah sakit untuk menjalani operasi pengangkatan sebagian rahim setelah terdapat indikasi dirinya terkena kanker serviks.
Emilee dinyatakan tidak bisa hamil dengan normal karena riwayat kanker yang ia miliki.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: PMI Kirimkan Bantuan, Akses ke Donggala Masih Sulit
Namun, akhirnya perempuan itu bisa memiliki tiga orang anak lewat ibu pengganti atau 'surrogate mother'.
Anaknya Hayden (15) dan Si Kembar Macie dan Griffin (12) berhasil Ia dapatkan lewat sel telur yang masih tersisa setelah pengangkatan rahim yang pernah Ia lakukan.
"Aku pertama kali tahu menderita kanker saat usia 4.
Aku tumbuh menjadi anak pemalu karena penyakit yang aku derita, tubuhku dan juga bekas lukanya," ucap Emilee.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu, Atlet Badminton Chou Tien Chen Turut Ungkapkan Belasungkawa dalam Bahasa Indonesia
Aku ingin menyampaikan pada gadis-gadis muda di luar sana yang menderita kanker, bahwa kanker tidak menunjukkan siapa dirimu.
Kau sudah cantik apa adanya," lanjutnya.
Emilee berharap, dirinya bisa menjadi inspirasi bagi para penderita kanker lain untuk tidak putus harapan.
Baca Juga : Ibu Hamil Selamat Dari Gempa Palu Setelah Terpental 2 Kali, Guncangan Gempa Tingkatkan Risiko Bayi Prematur!
"Hal yang bisa aku sampaikan adalah bahwa hidup itu berkah.
Jangan anggap itu akan selalu ada untukmu.
Aku menghabiskan waktu untuk khawatir tentang persepsi orang lain terhadapku," kata Emilee.
Emilee mengatakan bahwa penyakit kanker telah menghancurkan hidupnya dan ia tidak pernah mau bercerita pada orang lain bahwa dirinya adalah pengidap kanker.
Baca Juga : Detik-detik Anthonius Gunawan Agung Tewas Saat Gempa Palu, Kata Terakhir: Safe Flight Batik Air!
"Aku mau bicara soal kanker setelah didiagnosa terkena penyakit mematikan ini untuk yang kedua kalinya di usia 39 tahun," tutur Emilee.
Emilee merasakan gejala-gejala gangguan kesehatan sejak 2010 hingga 2015 seperti sakit perut, kembung, sering buang air kecil, sakit saat berhubungan intim dan vagina berdarah saat berhubungan intim.
Namun, dokter tidak bisa mendeteksi kanker tersebut sampai akhirnya Emilee melakukan CAT scan yang menunjukkan dirinya terkena kanker ovarium stadium 3.
Baca Juga : Update Korban Gempa dan Tsunami Palu, BNPB: Hingga Minggu (30/9) Korban Tewas Jadi 832 Jiwa
"Orang yang mengalami gejala bengkak, sembelit, kelelahan, nafsu makan berkurang dan sakit panggul lebih dari 2 minggu harus segera menemui dokter," pesan Emilee.
Kanker ovarium adalah pembunuh kelima terbesar bagi perempuan dan biasanya menyerang perempuan berusia 50 tahun ke atas.
Namun tidak menutup kemungkinan perempuan usia lebih muda bisa terserang penyakit mematikan ini.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Tanah Menjadi Lumpur di Sigi Sulteng, Ada Rumah
Setelah mengetahui dirinya terjangkit kanker untuk yang kedua kalinya, Emilee merasa jatuh dalam depresi.
Tapi, kondisinya sekarang berbeda dari kanker pertamanya, sebab ia harus hidup demi ketiga anaknya.
Setelah itu, Emilee mulai menjalani pengobatan kanker seperti saat ia masih kecil dulu.
Baca Juga : Tsunami Palu Jadi Sorotan Dunia, Siwon dan Yesung 'SUJU' Ungkap Belasungkawa
Kini Emilee sudah dinyatakan bebas kanker, dan merasa bersyukur atas pencapaian yang Ia raih.
"Aku lebih mudah menjalani pengobatan saat aku terus berpikir positif dan tidak menyalahkan siapapun.
Hal yang paling berat adalah belajar untuk mencintai diriku sendiri saat terserang kanker," terang Emilee.
"Kalau aku harus mati, setidaknya aku akan membuat kenangan-kenangan indah bersama anak-anakku.
Aku tidak ingin sedih ataupun merasa takut," tandas survivor kanker ovarium ini.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Dailymail |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR