Nakita.id - Beberapa waktu lalu warga Indonesia dikagetkan dengan gempa di daerah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Mulanya gempa dengan magnitudo 6,7 mengguncang Nusa Tenggara Timur jumat (17/8/2018) pukul 23.35.
Tidak hanya itu, di Lombok Nusa Tenggara Timur pun pernah terjadi gempa dengan magnitudo 7,0 pada awal bulan Agustus 2018.
Beberapa waktu setelahnya gempa susulan kembali sering terjadi di Lombok bahkan hampir setiap hari.
Baca Juga : Seorang Ibu Hamil 8 Bulan Terjatuh di Sumur Sempit, Orang Tak Percaya Akhirnya Seperti Ini
Banyak warga yang tidak berani untuk meninggalkan rumah saat itu dan memilih tinggal di tenda pengungsian takut akan datang gempa susulan.
Rumah-rumah warga banyak yang rusak, dan warga membutuhkan banyak bantuan mulai dari tempat tinggal hingga bahan-bahan pokok lainnya.
Baru saja dikabarkan bahwa gempa besar terjadi lagi di Donggala, Sulawesi tengah dengan magnitudo 7,7.
Baca Juga : Viral! Perempuan Ini Menjual Baju Bolong-Bolong, Ia Malah Banjir Pesanan
Gempa besar ini terjadi pada pukul 17.02 dan berpotensi tsunami.
Saking besarnya getaran bumi ini, gempa tersebut terasa hingga Palu dan Poso.
Sebelumnya ternyata Donggala telah diguncang gempa dengan magnitudo magnitudo 5,9 dan 5,0.
Ternyata, dilansir dari Kompas.com (22/11/2017), beberapa gempa besar itu sudah diramalkan oleh peneliti yang bernama Roger Bilham dari University of Colorado, Boulder, dan Rebecca Bendick dari University of Montana, Missoula.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak
Mereka memprediksi pada tahun 2018 akan terjadi beberapa gempa besar di kawasan khatulistiwa, seperti Indonesia misalnya.
Dalam acara pertemuan tahunan Masyarakat Geologi Amerika, Bilham mengungkapkan bahwa dalam studi yang dimuat di jurnal Geophysical Research Letter, akan terjadi banyak gempa yang diakibatkan oleh penurunan rotasi bumi pada tahun ini.
Bilham dan Bendick bisa memprediksi adanya gempa dari hubungan antara sejumlah gempa bumi dengan naik turunnya rotasi bumi.
Baca Juga : Setelah Rutin Meminum Air Kencing Perempuan Ini Sembuh dari Sakitnya, Ternyata Begini Caranya
Namun, menurut Bendick, kesimpulan ini belumlah final karena masih butuh studi lebih lanjut.
Meskipun demikian, sudah terbukti beberapa gempa besar terjadi di Indonesia dalam kurun waktu yang berdekatan.
Bendick berkata bahwa ketika sudah ada prediksi yang tepat terkait gempa tersebut maka diharapkan akan banyak warga yang bisa tertolong.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak
Bendick bukan membuat sebuah ramalan namun membuat prediksi berdasarkan pengamatannya terkait siklus gempa.
Hasil pengamatannya menunjukan bahwa gempa dengan kekuatan skala 7,0 atau lebih akan berulang dalam kurun waktu 20-70 tahun atau sering terjadi bersamaan setiap 3 dekade sekali.
Mereka juga memperlajari mengapa gempa terjadi pada kurun waktu yang sama yang dikaitkan dengan fenomena mencairnya es di kutub, perubahan siklus laut perpindahan momentum antara inti bumi dan litosfer (kulit terluar dari planet).
Baca Juga : Ini Ramalan Laki-Laki Buta, Baba Vanga yang Banyak Terbukti, Kiamat Diramalkan Terjadi di Tahun 5079?
Menurut Bilham dan Bendick bumi kini telah sampai di penghujung periode perlambatan rotasi dan statistik mereka menunjukan bahwa hal ini berarti beberapa gempa akan terjadi dan mereka memprediksi gempa tersebut akan terjadi di tahun 2018.
Jadi, predisksi Bilhamd dan Bendick terkait beberapa gempa besar akan terjadi di wilayah Khatulsitiwa berdasarkan siklus gempa besar yang terjadi dan dikaitkan juga dengan keadaan bumi saat ini.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR