Nakita.id - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengerahkan tim medis untuk penanganan bencana tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, Sekjen PB IDI mengatakan IDI merangkul tim medis dari darat, laut dan udara untuk menangani korban bencana tsunami di Palu.
Tim Batalyon Kesehatan (yonkes) TNI bersama Tim Aju (tim pendahuluan) dari Ikatan Dokter Indonesia cabang Makassar, Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin dan tim Siaga Bencana Makassar berangkat ke Palu Sabtu ini (29/9).
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu, Ternyata Roy Kiyoshi Pernah Ramalkan Bencana Dahsyat Indonesia 2018 Ini!
Berdasarkan siaran pers IDI yang diterima Nakita.id, gabungan tim kesehatan ini akan melakukan Rapid Health Assesment (penilaian kesehatan cepat) agar dapat mendata kebutuhan medis dan melakukan penanganan medis sesegera mungkin terhadap masyarakat Palu dan sekitarnya yang terdampak tsunami, kemarin Jumat (28/9).
Keberangkatan tim Aju ini dipimpin oleh Prof Dr Idrus Patorosi, SpOT dan Dr M Sakti SpOt akan dilakukan via udara ke melalui Mamuju dan dilanjutkan via darat ke Palu dengan bantuan sarana transportasi dari TNI.
Selain melalui udara, IDI juga telah menyiagakan tim dokter dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara dan sekitar wilayah Sulawesi Tenggara jalur darat.
Sementara itu, RS Kapal Terapung Ksatria Airlangga yang dikomandani oleh dr Agus Hariyanto, SpB dan dr Christiyogo, SpAn sedang menempuh jalur laut dari wilayah Banda Naira menuju Donggala.
Baca Juga : Ruben Onsu Alami Kecelakaan Mobil Hingga Anaknya Terpental, Begini Ceritanya!
RS Terapung Ksatria Airlangga juga menyiapkan fasilitas kamar operasi darurat serta membawa bantuan medis.
Berdasarkan informasi melalui tim IDI dari Palu, tidak hanya jalur komunikasi dan listrik yang terputus.
Namun, rumah sakit di Palu juga lumpuh total sehingga mengakibatkan para dokter dan tenaga medis kesulitan melakukan penanganan medis segera.
Ikatan Dokter Indonesia wilayah Sulawesi Tengah juga sudah merilis data korban sementara akibat gempa dan tsunami di Palu-Donggala.
Baca Juga : Selain Rumah 69 Pilar di Jakarta, Ashanty dan Anang Juga Punya Rumah Mewah di Bali!
Melansir dari akun twitter @PBIDI, Ketua Ikatan Dokter Indonesia wilayah Sulteng, dr I Komang Adi Sujendra, SpDD membuat sebuah pernyataan melalui video.
"Pesan video dari sejawat kita, dr. I Komang Adi Sujendra, SpDD, Ketua Ikatan Dokter Indonesia wilayah Sulawesi Tengah. Ayo kita bantu #PrayForPalu #PrayForDonggala," tulis akun @PBIDI.
Ia mengatakan data sementara korban meninggal sebanyak 30 orang yang diterima oleh IDI.
Terhitung pula sebanyak 12 korban memerlukan tindakan operasi dan 9 orang mengalami trauma kepala.
Baca Juga : Ingin Orgasme Malam Ini Lebih Dahsyat? Jangan Lupakan Foreplay Dads!
Sementara itu melansir dari Tribunnews.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPT Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sampai pukul 10.00 WIB waktu setempat, 48 orang dikabarkan meninggal dunia dan 365 orang mengalami luka-luka.
Data korban meninggal dan korban terluka tersebut diambil dari 4 rumah sakit di Palu.
RS Woodwaar Palu pun mencatat 2 orang meninggal dunia dan 28 orang terluka, RS Budi Agung Palu mencatat 10 orang meninggal dan 114 orang terluka.
Baca Juga : Viral, Seorang Perempuan BAB di KRL Commuter Line dan Kabur Saat Kereta Berhenti, Begini Faktanya!
Begitu pula Rumah Sakit Samaritan Palu mencatat 6 orang meninggal dan 54 orang terluka dan RS Undata Palu mencatat 30 orang meninggal serta 160 orang terluka.
Sutopo juga menegaskan bahwa jumlah korban dan dampaknya masih terus berada dalam pendataan dan akan terus berubah.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Twitter,tribunnews,Siaran Pers |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR