"Copy. Crew attendant.. Air flight ready to take off", ucap pilot
Capt. Ricosetta Mafella dari ruang kemudi.
Pesawat Batik Air itu mulai bergerak perlahan lalu melaju semakin kencang.
Brrakkk... Bummmm.. Brakkk... Bummm...
Tetiba gempa berkekuatan 7.7 skala richter mengguncang Palu. Bandara Mutiara Al Jufri ikut terguncang. Puluhan orang berteriak ketakutan sambil menyelamatkan diri keluar dari dalam gedung bandara.
Petugas menara control bandara, Anthonius Gunawan Agung juga merasakan getaran gempa yang mengguncang menara air traffic controller.
Baca Juga : Pasha 'Ungu' Jadi Korban Gempa Palu, Okie Agustina Update Kabar Ini!
Agung dalam posisi bertugas memandu pilot Batik Air untuk lepas landas dari landasan. Saat itu jam menunjukkan pukul 17.55 Wita.
Saat gempa terjadi, pesawat masih bergerak kencang di landasan terbang . Pesawat belum terbang penuh. Roda pesawat masih tampak di badan pesawat. Belum menutup.
Sementara di bawah menara, banyak teman2 Agung berteriak ada gempa. Mereka berteriak meminta Agung agar turun dari menara. Agung tidak bergeming meski goncangan tempat duduknya semakin keras.
Ia kukuh bersikap tenang memandu pilot Batik Air. Tugas harus dituntaskannya. Memastikan roda pesawat Batik Air masuk dalam badan pesawat.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | kompas,Tribun Medan |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR