Nakita.id - Duka akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, belum hilang, masih banyak keluarga yang belum ditemukan.
Bahkan komunikasi masih tersendat-sendat sehingga keluarga di luar Palu masih ada yang belum bisa menghubungi sanak saudaranya.
Akibat gempa dan tsunami saat ini banyak rumah dan bangunan yang ambruk dan rusak berat.
Berbagai usaha masih dilakukan untuk mengevakuasi korban gempa tsunami yang tertimbun reruntuhan.
Meskipun demikian, masih banyak juga korban yang selamat dan mengungsi di posko-posko yang telah dibuat.
Baca Juga : Ruben Onsu Menjadi Target Energi Jahat, Begini Kata Ki Kusumo
Gempa sebelumnya yang telah terjadi dengan kekuatan magnitudo 7,7 membuat tsunami menghantam Kota Palu dan sekitarnya.
Ternyata Palu yang menjadi kota dengan hantaman gelombang tsunami tertinggi dibandingkan dengan daerah lain yang saat itu juga terkena tsunami.
Kabar lain datang dari daerah Sigi, daerah dekat dengan perbatasan Kota Palu tepatnya di Desa Jono Oge, Biromaru, Sigi, Sulteng bahwa tanah di sana berubah menjadi lumpur.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Nia Ramadhani Ungkap Pola Asuh Pada 3 Anaknya
Dilansir dari KompasTv, kondisi tersebut direkam oleh salah seorang warga yang selamat, dan merekam kejadian tersebut dari atap rumahnya.
Dalam video tersebut nampak tanah di sekitarnya berubah menjadi lumpur dan membuat apa saja yang ada di sekitarnya bergerak bahkan amblas.
Warga yang tidak disebutkan namanya ini mencoba menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Bangunan Ini Tidak Ambruk Padahal Lainnya Luluh Lantak
Ia tidak menyangka jika rumahnya juga ikut bergerak.
Tidak hanya itu pepohonan yang ada di sekitarnya pun bergerak bahkan amblas.
Ternyata lumpur ini awanya muncul dari dalam tanah kemudian bertambah banyak yang akhirnya membuat apa saja yang dilewati ikut bergeser seakan berada di lautan lumpur.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Penanggulangan Bencana, munculnya lumpur dari dalam tanah merupakan akibat gempa besar dengan kekuatan magnitudo 7,7.
Baca Juga : Seorang Ibu Hamil 8 Bulan Terjatuh di Sumur Sempit, Orang Tak Percaya Akhirnya Seperti Ini
Kejadian itu disebut dengan fenomena likuifaksi, keadaan tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan.
Gunjangan gempa yang besar mengakibatkan meningkatkan tekanan air dan daya ikat tanah melemah.
"Likuifaksi adalah tanah yang kehilangan kekuatan akibat diguncang oleh gempa, yang mengakibatkan tanah tidak memiliki daya ikat. Guncangan gempa meningkatkan tekanan air sementara daya ikat tanah melemah, hal ini menyebabkan sifat tanah berubah dari padat menjadi cair," Jelas Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko saat berbincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Minggu(30/9/2018).
Fenomena ini mengakibatkan banyaknya pohon-pohon dan berbagai bangunan di daerah tersebut amblas.
Menurutnya pula fenomena ini ternyata sudah banyak terjadi di Indonesia.
Sebelumnya juga telah ada kabar bahwa muncul lumpur disertai dengan api di Desa Salugatta, Mamuju Tengah.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dokter Reisa Menyesal Sering Memuji Anaknya Pintar!
Warga setempat menjelaskan bahwa mereka menemukan lubang seperti sumur dengan diameter sekitar 1 meter seperti sumur.
Saat ini lubang tersebut sudah diberi tanda police line.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | tribunnews,KompasTV |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR