Melansir dari Kompas TV, Fitri berhasil diselamatkan tim SAR dalam keadaan selamat, meski mengalami dehidrasi parah dan kelaparan.
Meski tubuhnya tak bisa bergerak karena terhimpit reruntuhan, tangan Fitri masih bisa bergerak bebas.
Bahkan, saat berhasil diselamatkan Basarnas, Fitri langsung teriak-teriak meminta air dan makanan karena ia sudah tak bisa menahan lapar dan haus selama dua hari terjebak.
Baca Juga : Update Korban Gempa dan Tsunami Palu, BNPB: Hingga Minggu (30/9) Korban Tewas Jadi 832 Jiwa
Setelah berhasil diselamatkan, Fitri dibantu tim Fire Rescue PT Vale Indonesia dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk mendapat perawatan yang lebih lanjut.
Fitri awalnya ditemukan, karena tim Basarnas Palu mendapat laporan bahwa masih ada satu korban selamat yang terjebak di lantai dua.
Karena adanya laporan, Kepala Basarnas Palu langsung menggerakkan timnya untuk mengevakuasi korban.
Sesampainya di Hotel Roa Roa, tim menemukan sumber suara yang diduga korban selamat.
Kepala Basarnas Palu, Basrano, menuturkan bahwa keselamatan Fitri ini lantaran ia memeroleh alat untuk melindungi dan bertahan selama dua hari terhimpit beton.
Baca Juga : Gempa dan Tsunami Palu, Kapal Laut Terhempas Ke Daratan Sampai Menabrak Bangunan!
Fitri ternyata terbantu dengan adanya kasur yang ada di antara beton dan tubuh Fitri.
"Korban terhimpit beton yang menimpa kasur korban (Fitri tidak langsung terkena beton karena diselamatkan timpaan kasur). Korban diselamatkan kasur," ujar Basrano.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | tribunnews,Kompas TV |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR