Nakita.id – Moms mungkin sering mendengar mitos bahwa bayi sebaiknya jangan terlalu sering digendong karena akan “bau tangan”.
Saat Moms sering menggendong, anak cenderung akan mudah rewel jika berjauhan dengan Moms
Tak perlu khawatir, asalkan Moms bisa memberikan stimulus yang tepat, si kecil tidak akan rewel. Justru sering menggendong bayi itu banyak manfaatnya.
Baca Juga : Mengapa Ada Bayi Yang Takut Digendong Orang Lain?
Moms bisa memberikan stimulus saat menggendong dan bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.
Psikolog Vierra Adella M.Psi, seperti dikutip dari Tabloid Nakita mengungkapkan, ada beberapa stimulus yang bisa diberikan kepada bayi dalam bentuk sentuhan, dekapan dan gendongan.
Pada usia 3 bulan misalnya, Moms bisa melatih kekuatan tulangnya dengan mengganti posisi gendongan bayi, misalnya menggendong dengan posisi agak tegak atau berganti arah.
Baca Juga : Radang Tenggorokan Pada Anak Bisa Memicu Munculnya Gangguan Jantung
Cara ini juga membantu kekuatan otot sehingga kelak akan memiliki perkembangan
Ketika bayi sudah bisa duduk dan bergerak sendiri dengan lebih bebas, Moms bisa melatih otot-otot kecilnya agar mengasah kemampuan motorik halus.
Gunakan benda yang menarik perhatiannya seperti mainan. Ketika bayi berusia 6 bulan, gendonglah dia dengan mainan di atas kepalanya agar ia berusaha untuk mencapainya.
Lakukan berbagai permainan yang tak hanya melatih motorik kasarnya saja tetapi juga motorik halus.
Selain itu, sentuhan melalui gendongan atau dekapan ternyata baik untuk perkembangan otak bayi. Dr. Nathalie Maitre dari Nationwide Children's Hospital di Columbus, Ohio mengungkapkan perkembangan bayi terutama di bulan-bulan pertama dibentuk oleh sentuhan dan suara.
Baca Juga : Wow, Tahun 2045 Seperempat Penduduk Bumi Bakal Kegemukan, Ini Faktanya
Menurut Nathalie, tangisan akhirnya menjadi cara bagi bayi untuk berkomunikasi.
Di samping itu, sentuhan juga menjadi cara bayi untuk mengenal lingkungan sekitar mereka dan menjadi cara berkomunikasi dengan Moms dan Dads.
Nathalie juga mengungkapkan penelitian yang ia buat menunjukkan sentuhan seperti gendongan dan dekapan juga baik untuk pemulihan bayi yang lahir prematur.
Baca Juga : Nadia Mulya Hamil Lagi di Usia 38 Tahun, Kehamilan Geriatri Makin Disukai
Sebelum menggendong bayi ada baiknya Moms mengetahui caranya yang tepat sesuai dengan usianya.
Selain itu. Moms juga perlu mempertimbangkan untuk menggunakan alat bantu berupa gendongan sehingga Moms di samping tidak cepat lelah saat menggendong, tetap dapat melakukan aktivitas lain karena tangan dapat bergerak bebas.
Alat gendong Baby Carrier One dari Baby Bjorn dapat Moms pertimbangkan untuk dipilih.
Sebabnya, alat gendong ini mempunyai lima keunggulan,yaitu;
1. Bentuk support yang lebih fleksibel sehingga lebih nyaman untuk dipakai.
2. Support kepala di desain untuk mencegah ketegangan pada leher si Kecil.
Baca Juga : Mencegah Pertumbuhan Janin Terhambat, Salah Satunya Konsumsi Asam Folat
3. Terdapat adjustable belt pada bagian kepala. Saat Si Kecil sedang tidur belt dapat disesuaikan sebagai support untuk kepala anak.
4. Saat anak sudah dapat mengontrol kepalanya, support kepala dapat ditekuk sehingga anak pun dapat digendong dengan posisi duduk menghadap keluar.
5. Bahan mesh yang baru memiliki sirkulasi udara yang lebih baik.
Baca Juga : Pakai Baju Ketat Selama Hamil Mengapa Tidak Dianjurkan? Ini Alasannya
Selain itu, Moms yang menjadi orangtua baru tak perlu takut menggendong bayi karena alat gendong ini posisinya dapat disesuaikan dengan usia anak, bahkan newborn (bayi baru lahir) sekalipun.
Berikut 4 posisi pilihan penggunaan Baby Bjorn yang disesuaikan dengan usia anak:
1. Posisi optimal untuk newborn dengan posisi inwards menghadap Moms dan dapat diatur ketinggian carrier sehingga dapat membawa bayi mencapai dada (lebih dekat dengan Moms).
2. Ketika bayi berusia sekitar 4 bulan, gunakan posisi carrier yang lebih rendah.
3. Ketika bayi berusia di atas 5 bulan, penyokong kepala (head support) dapat dilipat dan Moms atau Dads dapat membawa bayi dengan posisi front-facing.
4. Ketika bayi sudah berusia 12 bulan, Moms dapat membawa bayi anda di punggung anda (back carrying).
Pada saat menggendong, zipper pada kaki dapat dibuka untuk membuat ruang lebih nyaman saat anak digendong.
Ruang duduk anak dapat disesuaikan dengan besar-kecilnya anak untuk memastikan posisi Si Kecil tidak bergeser/berubah saat digendong.
Baby Carrier One juga menerapkan prinsip T.I.C.K.S, yaitu poin-poin saat menggendong bayi yang harus kita ingat
Baca Juga : Jumlah Perokok Anak Meningkat, Menteri Yohana Bicara Penyebabnya
Tight = ketat, bayi serasa dipeluk hangat oleh Moms.
Invisible = bayi selalu terlihat, bukan melesak ke dalam gendongan.
Close enough to kiss = bayi bisa dicium saat digendong.
Keep chin off the chest = dagu bayi jangan sampai ketekuk ke arah dada.
Support back = Gendongan yang dipake bisa menyangga punggung bayi
Setelah digunakan, gendongan dapat digulung sehingga compact untuk penyimpanannya. Praktis dan mudah, ya, Moms.(*)
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR