Nakita.id - Tidak hanya warga biasa, beberapa korban terdampak gempa dan tsunami di Palu adalah atlet paralayang.
Mereka berada di Palu dalam rangka mengikuti kejuaraan Indonesia Open Paragliding Palu Nomonidi Arena Paralayang Nomoni Pegunungan Salena, Palu, Sulawesi Tengah.
Hingga kini sudah ada beberapa atlet yang dipulangkan ke daerah asal, sedangkan beberapa atlet belum diketahui keberadaannya.
Baca Juga : Dari Jawa Barat Hingga Jawa Timur, Ini Informasi Gempa yang Terjadi Setelah Palu!
Sebanyak 30 atlet mengikuti ajang kejuaraan tersebut dan sebagian sudah dipulangkan ke daerah asal mereka.
"Sebanyak 10 orang pulang ke Jakarta melalui Makassar. Sebagian atlet yang dari Jawa Timur dan Bali turun di Makassar dan melanjutkan pulang dengan pesawat lain," ujar Humas PB Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Tagor Siagian.
Setelag gempa dan tsunami, semua atlet dikumpulkan oleh ketua Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI), Djoko Bisowarno.
Mereka diberi tahu bahwa para atlet akan dipulangkan menggunakan Hercules TNI AU pada Sabtu (29/9/2018) sore.
Sayangnya, tidak semua atlet paralayang sudah diketahui keberadaannya, sebanyak 7 orang masih dalam pencarian karena kehilangan kontak.
Baca Juga : Potret Haru Pasha Ungu Gotong Jenazah Korban Gempa Palu Hingga Angkat Galon Untuk Kebutuhan Pengungsi
Ada 7 orang itu terbagi menjadi 4 atlet serta 3 ofisial tim paralayang dan mereka menginap di Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah.
Memang para atlet dan ofisial tidak berada dalam satu hotel, mereka tersebar di beberapa hotel, termasuk Hotel Roa Roa.
"Hotel tempat menginapnya memang berbeda-beda, ada yang di Hotel Roa, ada yang di hotel lain, ujar Ketua Persatuan Gantolle dan Paralayang Indoensia (PGPI), Djoko Bisowarno.
Baca Juga : Belum Reda Air Matanya, Korban Gempa Lombok Ikut Turun Tangan untuk Korban Gempa Tsunami Palu
Akhirnya, kabar mengenai atlet yang kehilangan kontak tersebut sudah mulai terjawab hari ini, Senin (1/10/2018).
Melansir laman Kompas, dua jenazah laki-laki ditemukan di balik reruntuhan Hotel Roa Roa, kawasan Maesa, Lolu Timur dan disebutkan bahwa dua jenazah tersebut adalah atlet paralayang.
Anggota Basarnas yang ikut mengevakuasi korban membenarkan kabar tersebut.
"Ya betul. Di Hotel Roa Roa ini ada beberapa atlet paralayang yang menginap dan banyak keluarga (mereka) yang menunggu di sini," tuturnya.
Kedua korban meninggal tersebut ditemukan di atas tempat tidur kamar nomor 307.
"Sedang tidur di atas kasur berdua, tertimpa reruntuhan. Posisinya satu kamar, ada dua orang," sambungnya.
Setelah ditemukan kedua jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi oleh Tim DVI.
Novri juga mengatakan mereka menemukan kartu identitas yang diduga milik korban.
"Kami melaksanakan evakuasi secara perlahan. ekmi menemukan dua korban. Korban pertama kali mendapatkan data ID yang ditemukan dari tas di dekat korban, tetapi belum bisa memastikannya, nanti DVI yang memastikannya," lanjut Novri.
Sedangkan untuk korban kedua mereka tidak menemukan data, hanya diketahui ia adalah seorang pria.
Baca Juga : Akan Lamar Kekasih, Anggota Polri Gugur Saat Bertugas Diterjang Tsunami Palu
Selain kedua jenazah, seorang atlet lainnya bernama Viki Mahardika (18) ditemukan oleh warga dalam keadaan masih hidup.
Ia terjebak di dalam reruntuhan Hotel Roa Roa selama 6 jam saat gempa mengguncang.
"Dia tertimpa bangunan itu 6 jam. Dia bisa diselamatkan oleh warga sekitar jam 11 malam," ujar Ibu Viki, Baroya Mila Santi, melansir Tribun Jogja, Senin (1/10/2018).
Viki yang berasal dari Kota Batu sudah dipulangkan dengan menumpang pesawat yang membawanya ke Bandara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang.
Setibanya di tempat asal, Viki langsung dilarikan ke RS Karsa Husada untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu, Atlet Badminton Chou Tien Chen Turut Ungkapkan Belasungkawa dalam Bahasa Indonesia
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com,tribun jogja,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR