Nakita.id - Duka mendalam masih kita rasakan atas bencana yang menimpa negeri kita tercinta Indonesia.
Jumat (28/9/2018), baru saja terjadi gempa yang cukup dahsyat mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa besar di Donggala tersebut pun membuat timbulnya tsunami yang cukup besar di Palu, Donggala, dan Mamuju.
Baca Juga : Viral Air Kolam Renang Bergerak Sendiri dan Bergelombang Bak Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
Hal ini pun memicu rasa panik dan ketakutan bagi siapa saja yang berada di sana dan menjadi korban bencana tersebut.
Rasa takut dan panik tak hanya dirasakan oleh para korban, pihak keluarga, dan sanak saudara, namun yang tinggal di luar wilayah tersebut pun juga merasakan hal yang sama.
Jaringan komunikasi yang terputus membuat masyarakat sulit untuk berkomunikasi dengan para korban di Palu.
Gempa besar yang terjadi di Sulawesi Tengah itu pun meninggalkan banyak kisah dan kejadian lainnya dibaliknya.
Mulai dari kota yang luluh lantak, desa yang tenggelam, hingga munculnya berbagai berita yang menghebohkan masyarakat.
Berbagai kabar pun menyebar kepada masyarakat melalui media sosial maupun aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp.
Namun, tak semua kejadian maupun kabar yang beredar di masyarakat itu tak sepenuhnya merupakan berita benar.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Obat Alami untuk Sembelit pada Ibu Hamil
Beberapa diantaranya merupakan berita bohong atau hoax, yang mungkin direkayasa oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Ada saja orang-orang yang memanfaatkan momentum ini untuk menyebarkan berita-berita bohong atau bahkan memprovokasi satu sama lain.
Melalui laman resminya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI pun merilis mengenai identifikasi berita hoax yang tersebar.
Rilis tersebut diberi judul "Identifikasi Hoaks terkait Gempabumi Sulteng, Kominfo Imbau Masyarakat Tak Sebarkan".
Dari rilis yang diberikannya, Kominfo menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap konten-konten negatif yang beredar di jejaring internet.
Dari hasil pemantauan tersebut, Kominfo mengatakan bahwa mereka telah menemukan 8 berita hoax yang beredar terkait gempa di Sulteng ini.
Berikut daftar kabar hoax seperti yang dihimpun oleh Kominfo RI.
1. Bendungan Bili-bili di Kab. Gowa Retak
Sebelumnya, beredar broadcast di berbagai media sosial yang mengatakan bahwa masyarakat diimbau untuk tidak tidur nyenyak pada malam hari.
Hal ini dikarenakan bendungan Bili-bili retak akibat diterjang gempa selam 3 menit.
View this post on Instagram
Baca Juga : Penampilan Para Seleb Gunakan Baju Batik di Hari Batik Nasional, Mana Favorit Moms?
Kominfo pun mengatakan bahwa berita tersebut adalah hoax.
Faktanya bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.
Video polisi dari Polsek Mamuju bersama penjaga bendungan Bili-bili yang meninjau lokasi itu pun juga disebarkan di media sosial.
Polisi dalam video tersebut pun menyatakan bahwa isu tersebut adalah hoax.
2. Korban Musibah
Beredar foto korban bencana yang telah dipakaikan kain kafan diletakkan berjajar di sebuah lahan kosong.
Foto tersebut pun telah dibagikan lebih dari 44 ribu kali di Facebook.
Namun ternyata kabar tersebut tak ada kaitannya dengan gempa Palu Donggala.
Menurut informasi Kominfo, foto tersebut merupakan foto kejadian gempa tsunami Aceh 26 Desember 2004.
Foto tersebut kemudian disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.
3. Walikota Palu Meninggal
Usai terjadinya gempa tsunami di Palu, pemimpin Kota Palu justru dikabarkan meninggal dunia.
Walikota Palu, Hidayat dikabarkan meninggal dunia dalam musibah tersebut.
Foto dan ucapan belasungkawanya beredar melalui pesan berantai di WhatsApp.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun walikota palu meninggal dlm musibah tsunami di palu," tulis pesan berantai tersebut disertai foto Hidayat.
Faktanya, Walikota Palu tidak meninggal dan masih hidup hingga saat ini.
Ia bahkan kini turut membantu melakukan tanggap darurat gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Kini Cantik dan Bergelimang Harta, Ini Potret Polos Maia Estianty Saat SMP
4. Gempa Bumi Susulan
Lagi-lagi beredar pesan berantai yang menyatakan akan adanya gempa susulan.
Dalam pesan berantai tersebut tertulis bahwa Palu dalam keadaan siaga 1.
Seorang yang bekerja di BMKG baru saja memeriksa alat pendeteksi gempa dan mengatakan akan ada gempa susulan dengan skala yang lebih besar.
Pesan tersebut menyebutkan bahwa akan terjadi gempa susulan berkekuatan 8,1 SR dan berpotensi tsunami besar.
Namun, hal tersebut hanyalah sebuah isu bohong belaka.
Menurut keterangan Kominfo yang telah dikonfirmasi kepada Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, bahwa faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
5. Gerak cepat relawan FPI evakuasi gempa Palu 7.7
Beredar foto relawan FPI yang membantu korban bencana.
Foto tersebut disertai keterangan "gerak cepat relawan FPI evakuasi gempa Palu 7.7".
Akan tetapi ternyata foto tersebut tak ada hubungannya dengan gempa di Palu.
Kominfo mengatakan faktanya dalam gambar yang beredar tersebut adalah foto relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi.
Baca Juga : Di Tengah Duka Gempa Tsunami Palu, Seorang Ibu Lahirkan Bayi Kembar Tiga!
6. Mayat yang minta gempa
Beredar foto mayat seorang perempuan yang mengapung di air yang menggenang setinggi betis orang dewasa.
Dalam foto tersebut terdapat juga aparat kepolisian yang tampak hendak mengamankan mayat tersebut.
Kenyataannya, foto tersebut adalah gambar yang diambil dari kejadian di Sungai Siak Pekanbaru, Riau.
Baca Juga : Heboh Kabar Razia STNK Mati Ternyata Hoax, Ini Penjelasan Polisi
7. 2 Oktober Terjadi Gempa Bumi Lagi
Beredar informasi bahwa akan terjadi gempa besar pada 2 Oktober.
Informasi ini dikatakan berdasarkan prediksi dari BMKG.
Namun, hal tersebut pun dibantah dan dinyatakan hoax oleh Kominfo.
Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB).
8. Penerbangan Gratis dari Makassar Menuju Palu Bagi Keluarga Korban
Ada pula kabar yang beredar mengenai adanya penerbangan gratis bagi keluarga korban gempa.
Baca Juga : Indonesia Berduka Gempa, Begini Mitologi Gempa di Berbagai Penjuru Dunia
Dalam pesan singkat yang beredar tersebut tertulis bahwa disediakan pesawat Hercules dari Makassar menuju Palu, yang akan dilakukan 5 kali penerbangan dalam sehari.
Pesawat ini dikhususkan untuk tim medis dan keluarga korban yang ingin ke Palu dengan syarat menyertakan fotokopi KTP.
Kabar ini pun juga merupakan kabar bohong atau hoax.
Karena menurut informasi dari Kominfo,
Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat.
Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makassar.
Baca Juga : Putri Sulung Suti Karno Menikah, Maudy Koesnaedi Ikut Menangis
Nah itu dia 8 kabar hoax yang tersebar terkait dengan gempa tsunami Palu.
Kominfo pun mengimbau agar seluruh masyarakat tidak mudah percaya akan adanya kabar hoax tersebut.
Terlebih lagi, masyarakat juga diimbau untuk tidak menyebarkan kabar atau informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.
Jika ada informasi yang diduga mengandung hoaks, masyarakat dapat melaporkannya melalui laman aduankonten.id, email aduankonten@kominfo.go.id atau mention ke akun twitter @aduankonten, seperti dilansir dari laman Kominfo.go.id.
Source | : | Instagram,Kominfo.go.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR