Nakita.id - Sejak Agustus 2017 lalu, istri Indro Warkop, Nita Octobijanthy diketahui sedang berjuang melawan sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Nita tiba-tiba divonis dokter menderita kanker paru-paru dengan stadium yang sudah cukup tinggi.
Indro mengaku bahwa penyakitnya sudah cukup berat karena tidak terdeteksi sejak awal.
Kini, Nita masih terus menjalani pengobatan demi meringkankan penyakitnya.
Sang suami, Indro Warkop pun nampak setia menemani setiap proses pengobatan sang istri.
Demikian juga dengan anak-anaknya yang setia menemani ibunda di rumah sakit.
Data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan, lebih dari 25.000 orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat menderita kanker paru.
Baca Juga : Viral, Jasad Satu Keluarga di Ciamis Masih Utuh dan Tak Bau Saat Digali, Ternyata Ini Penyebabnya!
Sayangnya, terkadang banyak orang menyadari penyakit ini saat sudah berada di stadium lanjut.
Kendati demikian, penyakit ini bisa dicegah dengan memerhatikan asupan makanan sehari-hari.
Berkaca dari penyakit yang diderita istri Indro Warkop, makanan berikut ini bisa mulai dikonsumsi untuk mencegah penyakit serupa:
1. Makanan berwarna merah
Semua makanan berwarna merah yang ada di sekitar kita mengandung gizi antikanker.
Disebabkan pada makanan berwarna merah, terdapat pigmen warna bernama karoten.
Karoten termasuk keluarga antioksidan yang bisa mencegah kanker dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Pigmen ini bisa ditemukan pada paprika, cabai, pepaya, jeruk, tomat dan wortel.
Baca Juga : Tak Hanya Baik untuk Mata, Ini 8 Khasiat Wortel yang Jarang Terungkap
2. Sayuran Cruciferous
Selama ini, kita sebenarnya sangat sering bersentuhan dengan sayuran cruciferous.
Hanya saja, kita lebih mengenalnya dengan sebutan kembang kol, kubis dan brokoli.
Ketiga sayuran ini termasuk dalam keluarga cruciferous, yang terkenal paling banyak mengandung zat antikanker.
Sayuran crusiferous mengandung zat yang disebut indole-3-carbinol.
Zat ini bekerja sebagai pembersih, yang memperbaiki kerusakan yang dilakukan karsinogen (zat penyebab kanker) terhadap sel sebelum mereka berubah menjadi kanker.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan lebih banyak brokoli dan kubis dapat menurunkan risiko kanker paru hingga 40 %.
Baca Juga : Tak Banyak Tahu, Ternyata Cara Memotong Brokoli Pengaruhi Manfaatnya untuk Kesehatan
3. Ikan
Ikan sudah dikenal mengandung segudang khasiat, salah satunya meningkatkan kecerdasan otak.
Banyak penelitian menunjukkan, salah satu penyebab nomor wahid kanker paru yaitu kombinasi asap rokok dan lemak daging.
Karenanya, lemak daging bisa diganti dengan lemak yang lebih sehat seperti lemak ikan atau biasa disebut omega 3.
Kandungan omega 3 paling tinggi bisa ditemui pada ikan salmon, sarden, makarel, tuna dan masih banyak lagi.
4. Sayuran kaya folat
Sangat mudah menemukan sayuran tinggi folat di sekitar kita.
Moms bisa mulai rutin mengonsumsi sayur bayam, kale, dan buncis.
Ketiganya merupakan sayuran tinggi folat, yang sangat baik untuk melawan kanker paru-paru.
Baca Juga : Murah dan Lezat, Jaga Kesehatan Ginjal dengan Konsumsi 5 Sayuran Ini
Sebabnya, kebiasaan merokok sangat menguras folat dari tubuh sama halnya dengan konsumsi alkohol.
Folat mengadung vitamin yang bisa melindungi sel dari karsinogen tembakau pada rokok.
Sebuah studi lain yang dilakukan di M. D. Anderson Cancer Center menemukan, bahwa mantan perokok yang mengonsumsi cukup folat bisa mengalami penurunan risiko kanker paru-paru hingga 40%.
5. Sayuran tinggi Vitamin E
Semua orang tahu bahwa vitamin E sangat baik untuk kesehatan kulit.
Ternyata bukan hanya itu, vitamin E juga bisa melawan kanker.
Vitamin E memiliki antioksidan yang bisa menjaga kesehatan paru-paru.
Sebuah studi di Finlandia menunjukkan, bahwa rutin konsumsi vitamin E bisa menurunkan risiko kanker paru-paru pada perokok hingga 20%.
Vitamin E sendiri biasanya terkandung pada kacang-kacangan seperti kedelai, almond, walnut dan biji bunga matahari.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Instagram,Grid.ID,Healthline.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR