Baca Juga : 4 Dampak Buruk Micin, Obesitas hingga Menurunkan Kecerdasan Anak!
Menurut Food and Drug Administration (FDA), saat ini MSG dibuat dengan memfermentasi pati gula, tebu, atau tetes tebu.
FDA telah menerima banyak laporan prihal reaksi buruk makanan yang mengandung MSG.
Reaksi ini dikenal sebagai gejala MSG, seperti; sakit kepala, berkeringat, sesak, mati rasa, kesemutan atau terbakar di wajah, leher, jantung berdebar-debar, nyeri dada, mual, dan masih banyak lagi.
Menurut ahli alergi dan ahli imunologi, Katharine Woessner dari Grup Medis Klinik Scripps, yang melakukan penelitian tentang efek MSG.
Ada banyak kesalahpahaman di masyarakat mengenai MSG.
Lucunya, jelas Woessner, banyak ilmuwan sepakat anggapan MSG menyebabkan penyakit pada manusia tidak berdasar.
Baca Juga : Tak Ada Kaitannya dengan Penyakit, Konsumsi MSG Aman untuk Kesehatan
Hal senada diungkapkan Ken Lee, seorang profesor dan direktur inovasi makanan di The Ohio State University.
Menurutnya tidak benar MSG beracun atau penyebab alergi makanan.
Menurutnya, MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat.
Jadi isinya natrium, banyak terdapat pada garam meja.
Sementara glutamat, komponen dasar MSG, adalah sinonim untuk asam glutamat. Ini adalah asam amino alami.
Penting diketahui, sebagian besar makhluk hidup di bumi mengandung glutamat, dan glutmat banyak terdapat dalam bahan makanan, termasuk; tomat, kenari, pecan, keju parmesan, kacang polong, jamur, dan kecap.
Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah 1% Microcapsule Retinol & 3% Ceramide, Formulasi Powerful untuk Hasil Maksimal
Source | : | theguardian.com,Mayo Clinic,expert-answers,sciencefriday.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR