Nakita.id - Dalam ilmu kedokteran Tiongkok (TCM) panas dalam disebut sebagai shanghuo.
Ciri-ciri seseorang mengalami shanghuo alias panas dalam; kerongkonan merah, ada pembengkakan amandel, badan terasa ngilu, demam atau biasa dikenal dengan panas dingin, yaitu badan jika diraba panas tapi orang tersebut merasa kedinginan.
Baca Juga : Bukan Hanya Untuk Panas Dalam, Ini Manfaat Lain Cincau
Di cina, seseorang yang didiagnosa shanghuo akan diminta untuk badrest alias istirahat total, minum banyak, dan diminta mengonsumsi banyak buah-buahan berwarna cerah.
Terapi tersebut tidak salah. Ini sejalan dengan pengobatan secara medis yang kita kenal.
Shanghuo itu bukan penyakit melainkan sebuah gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus.
Penanganannya tidak lain adalah istirahat, cukup minum, dan cukup asupan nutrisi, khususnya yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, dan itu banyak terdapat pada buah-buahan berwarna cerah.
Baca Juga : Yuk Coba! Ini 6 Cara Ampuh Coba Sendiri Sembuhkan Panas Dalam, Moms
Tapi selain karena infeksi virus, kondisi seperti disebutkan di atas bisa juga dikarenakan penyakit non-infeksi.
Seperti penyakit autoimun dan penyakit endokrin.
Tentu penanganannya tidak cukup dengan istirahat, minum, dan makan. Perlu terapi lainnya yang sesuai dengan kondisi pasien saat itu.
Dalam pengobatan medis, jika seseorang mengalami keluhan seperti panas dalam, dokter akan memeriksa kondisi klinis dan anamnesa.
Lalu akan memberikan terapi pertama, seperti badrest.
Tapi dokter akan mewanti-wanti jika sakit berlanjut atau memburuk dalam tiga hari, segera kontrol kembali.
Baca Juga : Mengobati Panas Dalam Bukan Dengan Obat. Tapi Dengan Ini. Ini Faktanya
Nah, di sini dokter akan melakukan pemeriksaan lebih spesifik, bisa cek laboratorium dan sebagainya yang dianggap perlu untuk menegakkan diagnosa.
Pengobatan TCM lain lagi, pemeriksa atau dokter TCM, mendiagnosis pasien dengan keluhan panas dalam dengan pemeriksaan visual, yang biasanya didasarkan pada penilaian subjektif dokter, tidak ditentukan parameter diagnostik objektif.
Mungkin karena diagnosis-diagnosis tersebut hingga kini masyarakat percaya jika demam, badan pegal dan atau ngilu-ngilu, tenggorokan kering, tidak enak badan, itu tandanya panas dalam.
Padahal apa yang dirasakan tersebut adalah gejala dari sebuah infeksi yang harus ditegakan diagnosanya.
Nah, yang jadi masalah adalah masyarakt hingga kini mempercayai jika panas dalam itu sebuah penyakit yang harus ditangani dengan larutan A atau terapi B.
Jadinya banyak masyarakat yang melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.
Baca Juga : Awalnya Dideteksi Demam, Pria Ini Ternyata Idap Kanker Langka yang Tandanya Seperti Sinus!
Padahal yang harus dilakukan saat ada anggota keluarga kita, tak terkcuali anak, mengalami panas dalam, atau di jawa dikenal dengan istilah pancingan, lakukan pengamatan terhadap kondisi tubuh penderita/pasien.
Caranya, mengukur suhu tubuh dengan termometer, melihat apakah masih ada kesadaran atau tidak.
Jika panasnya di atas 39 derejat atau kehilangan kesadaran, berikan parasemol setiap 3-4 jam sekali atau sesuai petunjuk yang tertera dalam kemasan.
Baca Juga : Saat Si Kecil Demam Jangan Buru-buru Minum Obat, Ini Alasannya
Lalau cukupi kebutuhan gizi hariannya dari makanan, boleh ditambah minum oralit sebagai pengganti cairan tubuh yang banyak hilang saat tubuh sedang demam, dan istirahat total selama tiga hari.
Jika dalam tiga hari membaik, berarti imunitas tubuh bisa mengatasi infeksi virus yang masuk.
Tapi jika dalam tiga hari kondisi memburuk atau sakit tidak kunjung sembuh, itu tandanya kita memerlukan pemeriksaan lebih spesifik untuk mendapatkan diagnosa tepat, sehingga mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga : Pegal-pegal di Vagina Saat Hamil? Mungkin Varises Vagina
Source | : | cmjournal.biomedcentral.com,says.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR