Nakita.id - Beberapa hari lalu heboh isu bocah SD asal Cilacap meninggal misterius usai mengonsumsi permen jelly stik.
Belum usai dengan kabar heboh tersebut belasan siswa SD di Kendal keracunan setelah makan permen jelly stik yang serupa.
Kejadian itu pun membuat warganet resah, terutama para Moms yang memiliki anak suka mengonsumsi permen.
Baca Juga : Ashanty Akui Pernah Keracunan Makanan Saat Hamil, Kulkas Bisa Jadi Penyebab!
Berawal dari isu siswi SD Sidakaya Cilacap berinisial N yang meninggal setelah mengalami gejala seperti keracunan yang viral di Facebook.
Dikabarkan sebelum siswi SD tersebut meninggal, ia sempat mengonsumsi permen yang dibeli dari pedagang keliling.
Kemasan permen tersebut menyerupai lipstik sehingga orang menyebutnya permen jelly stik.
Dugaan itu pun langsung viral dan membuat resah. Apalagi permen termasuk jajanan yang paling disukai anak-anak.
Belum terpecahkan kasus penyebab meninggalnya siswi SD tersebut, warganet kembali dihebohkan oleh kabar belasan siswa di Kendal kerancunan diduga karena permen jelly stik.
Kejadian tersebut diunggah oleh akun gosip @!ambe_turah di instagram yang menginformasikan permasalahannya mirip dengan kasus siswi SD di Cilacap.
Baca Juga : Dato Sri Tahir, Orang Terkaya Indonesia Beri Fast Food Hingga Rumah untuk Korban Gempa Tsunami Palu!
Kemarin Selasa (2/10) pukul 09.00 WIB belasan siswa SDN 01 Ngadiwarno, Kendal keracunan setelah mengonsumsi permen jelly berbentuk stik di kantin sekolah.
Awalnya mereka membeli sama-sama di kantin sekolah saat jam istirahat sekitar pukul 08.30 WIB.
Setelah mengonsumsi permen tersebut mereka mengeluh lemas, pusing dan perut mual kepada guru sekolahnya.
Pihak sekolah pun langsung mengadukan keluhan siswanya kepada petugas medis Puskesmas Sukorejo 02 untuk mendapat penanganan medis.
Melansir dari Tribunnews.com, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Agus Sumaryono saat ini mengutamakan pemulihan para siswa yang mengalami keracunan.
"Kami akan menyelidiki zat dalam permen itu agar membuktikan apakah benar keracunan permen itu atau zat lainnya di luar permen itu," kata Agus Sumaryono.
Baca Juga : Istri Indro Warkop & Sutopo Purwo Nugroho Idap Kanker Paru-paru, Orang Kota Sangat Berisiko!
Kabid Pengawasan Obat dan Makanan, Dinkes Kendal, dr Dhina Khameswari juga mengonfirmasi hal serupa.
Pihaknya mengatakan kalau ia sudah membawa sisa permen yang dikonsums ibelasan siswa itu untuk smaple uji di laboratorium.
"Permen itu memang terdaftar resmi di BPOM, namun kami akan mengujinya. Jika nanti terbukti ada zat berbahaya didalamnya maka kami akan memberi tahu itu kepada kepala BPOM," jelasnya.
Ia menduga keracunan bisa terjadi saat proses produksi permen, bahan baku yang digunakan tidak higienis atau bahan berkualitas rendah.
Baca Juga : Ditemukan, Enzim Yang Dapat Mengubah Semua Golongan Darah Menjadi Golongan Darah O
Saat ia dan dua tenaga medis lainnya datang ke sekolah untuk menolong, ia juga menemukan permen yang dikonsumsi belasan siswa itu belum kadaluarsa.
"Makanannya tidak kedaluwarsa kok, masih lama tanggalnya sampai tahun 2020," tuturnya.
Menurut keterangannya sebanyak 16 anak mengalami keracunan dan 8 di antaranya memerlukan perawatan medis. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Facebook,Instagram,tribunnews |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR