Nakita.id - Artis cantik Sharena Gunawan mengaku sedikit trauma dengan pengalaman kolik yang menimpa anak pertamanya, Ryshaka Dharma.
Untuk mengatasi itu ia bahkan harus diet dan menghindari beberapa jenis makanan.
Meski tidak menyebutkan secara langsung jenis makanan yang dimaksud.
Namun istri Ryan Delon tersebut mengaku cukup banyak list makanan yang harus dihindari ibu menyusui untuk mencegah kolik.
Baca Juga : Sederhana, Cemilan Nastusha Ini Ternyata Bisa Cegah Kanker Hingga Meningkatkan Fungsi Otak
"Rada trauma waktu Ry babynya colic jadi mommynya beneran diet ketat. List yang ga boleh dimakan banyak bener," ungkap Sharena dalam salah salah satu unggahannya, Kamis (4/10).
Kolik adalah adalah nyeri perut akibat gangguan pada usus yang kerap dialami bayi usia 2 minggu hingga 2-3 bulan.
Saat anak mengalami kolik ia biasanya akan menangis gelisah dengan muka memerah dan mengepalkan tangan serta membawa tubuhnya ke atas.
Serangan kolik biasanya datang dan hilang secara tiba-tiba tetapi sering kali bayi mengalami kolik pada senja hari jelang malam.
BACA JUGA:Baca Juga : Kolik Pada Bayi Membuat Sharena Trauma, 7 Langkah Berikut Bisa Mengatasinya
Belum ada penelitian yang menyebutkan penyebab pasti kolik pada bayi.
Namun, ada beberapa pendapat bahwa kolik disebabkan oleh stimulasi berlebihan, sistem pencernaan yang belum matang, alergi makanan (reaksi terhadap makanan ibu) atau refleks lambung bayi.
Untuk itu belajar dari pengalaman Sharena, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Inilah Makanan Penambah Nafsu Makan, Meningkatkan Fungsi Otak Anak
Produk susu
Komponen dari produk susu dan turunanya seperti keju dan yogurt yang dikonsumsi ibu menyusui bisa masuk kedalam tubuh bayi lewat ASI.
Pada beberapa kasus, hal ini dapat menjadi alergen atau pemicu timbulnya reaksi alergi dalam tubuh bayi sehingga membuatnya tidak nyaman.
Nancy Mohrbacher dan Julie Stock, salah satu penulis buku La Leche League International, "The Breastfeeding Answer Book", menyatakan bahwa mungkin diperlukan waktu sepuluh hari hingga dua minggu untuk menghilangkan rasa susu sapi setelah ia berhenti mengonsumsi produk susu.
Untuk alternatif kaya kalsium, Moms bisa konsumsi sayuran berdaun hijau, biji wijen, jus jeruk yang diperkaya dan tahu, almond, sarden, dan salmon.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak
Makanan alergen
Telur, gandum, jagung, kedelai, kacang tanah, ikan, kerang, kacang, buah jeruk, tomat dan rempah-rempah juga menjadi beberapa makanan yang perlu Moms waspadai saat menyusui.
Seorang peneliti B. Schach dan M. Haight melakukan penelitian mengenai hal ini di Department of Pediatrics, University of California Davis Medical Center.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 16 ibu menyusui dengan bayi kolik.
Ke-16 ibu menyusui tersebut berhenti mengonsumsi susu, kedelai, kacang, stroberi dan cokelat.
Di akhir penelitian, peneliti menemukan bahwa metode ini berfungsi untuk mengatasi gejala kolik pada 13 bayi.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Laktasi Manusia pada Februari 2002.
Baca Juga : Hati-hati, Susah Makan Bisa Jadi Gejala Gagal Jantung Bawaan Pada Anak
Kafein
Asupan kafein dalam jumlah besar pada ibu menyusui dapat menyebabkan bayi terjaga, mudah marah, dan rewel.
Selain kopi, kafein juga bisa ditemukan dalam cokelat, teh, cola, soda, minuman energi, dan beberapa obat yang dijual bebas.
KidsHealth menyarankan ibu menyusui untuk membatasi kafein dengan satu atau dua cangkir kopi per hari.
Semakin banyak yang mereka konsumsi, semakin itu akan mengganggu suasana hati dan pola tidur bayi.
Makanan pedas atau berempah
Sebagian komponen yang terkandung dalam makanan pedas atau mengandung bawang putih yang dikonsumsi ibu hamil dapat terlarut dalam ASI.
Beberapa bayi yang sensitif, dapat merasa terganggu dengan keberadaan komponen makanan tersebut.
Baca Juga : Catat! Ini Deretan Buah yang Dianjurkan dan Dilarang Untuk Bayi Panas
Source | : | webmd.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR