Nakita.id - Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti telah bekerja untuk mengidentifikasikan tanda-tanda autisme pada balita.
Mendapatkan diagnosis dini autisme itu penting untuk meminimalkan efeknya di masa dewasa.
Kita semua tahu tentang autisme, tetapi banyak orang tidak begitu paham tentang apa itu autisme, bagaimana mengenali dan mengatasinya.
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang dapat terjadi sejak masa kanak-kanak, dan ditandai oleh isolasi sosial dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain dengan cara verbal maupun non-verbal.
Baca Juga : Seorang Profesor Sebut Perempuan Sering Memakai Celana Jeans Rentan Miliki Anak Autisme dan Transgender
Menurut statistik, gangguan mental ini memengaruhi 5 di setiap 10.000 orang di seluruh dunia, meskipun spektrum autisme berkisar dari kondisi ringan hingga berat.
Sulit untuk memprediksi bagaimana autisme akan memengaruhi anak Moms karena itu tergantung pada banyak faktor.
Namun, orang-orang mampu mengenali tanda-tanda autisme pada balita dapat mencegah gejala memburuk dengan mengambil tindakan.
Berikut tanda-tanda autisme pada anak berdasarkan usia yang harus Moms waspadai:
Baca Juga : Tinggi Rendahnya Vitamin D Pada Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Autisme Pada Janin
Bayi
Beberapa bayi menunjukkan tanda-tanda autisme pada usia 3 bulan.
Ini termasuk tidak menanggapi suara keras, mata tidak mengikuti objek dan tidak dapat memegang objek.
Moms juga harus mencurigai jika Si Kecil tidak tersenyum pada orang lain, tidak menunjukkan minat pada wajah-wajah baru, dan tidak mengoceh sama sekali.
Baca Juga : Pahami 10 Jenis Gejala Sindrom Asperger pada Anak, Mirip Autisme!
Balita
Setelah ulang tahun pertama mereka, ada tanda-tanda autisme baru seperti tidak bisa merangkak, mencoba untuk berdiri, mengucapkan kata-kata tunggal, menggunakan gerakan dasar seperti menengok saat menunjuk ke objek.
Misalnya pada usia 24 bulan, balita dengan autisme mungkin tidak merespon saat dipanggil, kesulitan belajar cara berjalan dan mereka tidak mampu menggunakan kalimat dua kata.
Kurangnya kontak visual, ikatan, dan tersenyum adalah penyebab lain yang harus diperhatikan.
Baca Juga : Seorang Remaja Penyandang Autisme Meninggal Dunia Akibat Kepanasan
Anak-anak
Ada perilaku tertentu pada anak-anak yang dapat membantu mendiagnosis autisme.
Misalnya, mereka tidak tertarik untuk berteman atau bahkan tidak dapat memulai dan membuat percakapan.
Anak-anak autisme mengatur rutinitas mereka sendiri dan menjadi sangat cemas saat sesuatu atau seseorang mengganggu mereka.
Mereka umumnya kurang kreativitas, memiliki pola berulang dan benar-benar melekat pada objek tertentu.
Baca Juga : Bukan Penyakit, Autisme Tak Bisa Disembuhkan! Begini Penanganan yang Tepat Menurut Ahli
Apa yang harus Moms lakukan jika mendeteksi tanda-tanda autisme pada balita?
Jika Moms menduga Si Kecil mungkin autis, Moms harus membawanya ke dokter.
Setelah autisme terdeteksi, ada rencana perilaku yang berbeda untuk mengobatinya, seperti:
- Pendidikan konduktif: Ini adalah proses belajar berdasarkan perilaku membentuk melalui penggunaan penguatan.
Orangtua perlu dilatih, sehingga mereka tahu cara membatasi perilaku yang tidak diinginkan dan mana yang diinginkan.
Baca Juga : Catat Penyebab dan Pencegahan Kehamilan Molar atau Kehamilan Anggur
- Program pendidikan khusus: Ini bertujuan membantu anak-anak autis mengembangkan komunikasi verbal dan non verbal untuk berinteraksi dengan orang lain.
Source | : | www.captainmums.com |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR