Nakita.id - Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, tidak hanya terjadi pada orang dewasa tapi juga anak-anak dan ibu hamil.
Anak-anak dan ibu hamil memiliki kesempatan lebih tinggi kekurangan gizi atau yang paling umum disebut, "anemia defisiensi besi".
Pada anak-anak khususnya, ini akan memengaruhi perkembangan dan kondisi mental mereka.
Anemia pada anak-anak terjadi karena banyak faktor, seperti kehilangan darah baik dari cedera atau penyakit, asupan diet kaya zat besi yang buruk atau kegagalan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan yang dikonsumsi.
Zat besi membantu memproduksi hemoglobin, protein yang sangat dibutuhkan dalam darah yang mengangkut oksigen ke jaringan tubuh.
Baca Juga : Bingung Membedakan Kelelahan Akibat Anemia atau Bukan? Begini Caranya
Jadi, kekurangan zat besi bisa menyebabkan penurunan tingkat hemoglobin darah dan dengan demikian jaringan tubuh menyerap lebih sedikit oksigen dari yang seharusnya.
Oleh karena itu, cobalah memasukkan sayuran berdaun, ikan, dan daging yang merupakan sumber zat besi ke dalam makanan anak sehari-hari.
Bila Moms bingung untuk mengenali apakah anak terkena anemia, melansir dari boldsky.com, berikut tanda-tanda umum yang perlu diwaspadai.
1. Kelelahan dan kelemahan
Karena rendahnya jumlah oksigen yang membawa sel-sel darah merah, organ-organ tubuh tidak akan berfungsi dengan baik.
Sebab, organ-organ tubuh membutuhkan jumlah oksigen yang cukup untuk fungsi normal mereka, sehingga kekurangan zat besi bisa mengakibatkan kelelahan dan kelemahan.
Baca Juga : Catat Moms, Rajin Minum Perasan Jeruk Lemon Perut Bisa Rata
2. Warna kulit pucat
Anak yang menderita anemia memiliki pengurangan jumlah sel darah merah atau tingkat hemoglobin yang rendah, yang akan membuat mereka terlihat lebih pucat daripada kulit normal mereka.
Kulit pucat adalah salah satu indikasi mendasar anemia pada anak-anak.
3. Sesak napas
Anak-anak yang menderita anemia tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen dalam darah ke seluruh tubuh.
Maka, akan ada kekurangan pasokan oksigen ke jantung yang juga dapat menyebabkan sesak napas.
4. Keinginan untuk makan makanan yang tidak biasa (Pica)
Beberapa anak mungkin menunjukkan keinginan makan yang tidak biasa seperti sesuatu yang kotor, hingga cat.
Baca Juga : Air Dingin atau Air Hangat? Salah Satunya Bisa Merusak Kesehatan!
Ini menjadi gejala utama dan tanda mengkhawatirkan kondisi perilaku serta mental pada anak-anak yang menderita anemia.
5. Napsu makan menurun
Anak yang terkena anemia selalu merasa lelah dan lemah, ini berakibat mereka akan merasa sulit melakukan kegiatan apapun, sehingga dapat mengurangi napsu makan mereka.
6. Infeksi yang sering
Ketidakcukupan sel darah merah sehat dalam tubuh, menurunkan fungsi sistem kekebalan yang tepat, yang membuat tubuh sangat rentan terhadap infeksi yang sering terjadi.
7. Restless Leg Syndrome (RLS)
Anemia bisa mengembangkan kondisi atau gangguan yang dikenal sebagai Restless Leg Syndrome (RLS), di mana ada dorongan kuat untuk menggerakkan kaki.
Kondisi ini biasanya seringkali terjadi di tengah malam.
Baca Juga : Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui Untuk Mencegah Kolik
Maka dari itu, jika anak mengisyaratkan tanda-tanda anemia, segera berkonsultasi dengan dokter.
Dan pastikan berikan gaya hidup sehat kepada anak-anak, sehingga mereka selalu sehat dan bahagia.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | boldsky.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR