Meski merasa minder anaknya bekerja di hotel, apa daya, Hans akhirnya luluh ketika melihat keinginan dan kegigihan anaknya untuk berusaha.
"Jadi pekerja yang berguna bagi sesama, bagi manajemen," begitu ucap Hans saat mengingatkan anaknya.
Baca Juga : Saksi Kunci Petaka Hilangnya Petobo Akibat Gempa dan Tsunami di Palu Hingga Jenazah yang Makin Menumpuk
Tetapi takdir berkata lain, tepat satu minggu, Hans harus bekerja keras dalam pencariannya menemukan anak gadisnya yang diduga masih berada di bawah puing-puing reruntuhan Hotel Roa Roa.
Seminggu yang lalu, ketika gempa terjadi, di Palolo, Hans tengah memberi makan ikan-ikan kesayangannya tanpa ada rasa gusar, sedikit pun.
Di waktu yang bersamaan, istrinya datang menghampiri Hans, memberi kabar bahwa Palu dilanda gempa dan tsunami.
Naluri seorang ayah bekerja, ia meninggalkan ikan yang sedang diberinya makan, kemudian bergegas untuk pergi ke Palu.
Baca Juga : Dato Sri Tahir, Orang Terkaya Indonesia Beri Fast Food Hingga Rumah untuk Korban Gempa Tsunami Palu!
Dalam kondisi gempa hebat dan banyak akses jalan yang rusak parah, Hans merasa kesulitan untuk menempuh perjalanan ke Palu.
"Jalan yang saya lalui rusak, antrean kendaraan di mana-mana," begitu kiranya cerita perjuangan Hans di jalan dari Palolo, menuju Palu.
Seperti yang kita tahu, akibat gempa berkekuatan 7,4 SR, jalanan Palu terbelah menjadi dua, bahkan beberapa jalan membentuk lipatan-lipatan, persis seperti aspal yang berbentuk baru, hampir sulit menemukan aspal mulus di sana.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR