Pencarian Lesni
"Pemilik hotel bilang saya harus bersabar dan dijanjikan menggunakan alat berat untuk mengeluarkan Lesni," ucap Hans yang terlihat optimis karena keyakinan orang-orang sekitarnya.
Melihat bangunan 8 lantai tersebut hancur dengan puing-puing reruntuhan, saling menumpang-tindih, Hans makin lemas.
"Ingin rasanya saya singkirkan semua beton yang masih terangkai bersi ini jauh-jauh, agar bisa memeluk anak gadis saya," begitu kiranya isi hati Hans yang tak sempat terucapkan.
Baca Juga : Berkat Sinar Ponsel, Anak 15 Tahun Ditemukan Selamat Dari Reruntuhan Hotel Roa-Roa
Sayang, bangunan beton tersebut terlalu kuat untuk ditembusnya dengan tangan kosong.
"Tolong saya, saya dari Palolo," suara tersebut kembali terdengar.
Suara itu membuat Hans akhirnya nekat berusaha menerobos puing-puing bangunan.
Menggunakan linggis, ia berusaha mencari celah, melalui saluran pembuangan untuk melihat kondisi di bawah reruntuhan, sumber suara anaknya.
Rambutnya penuh debu, pakaiannya sudah kotor dengan debu dan juga tanah.
Usahanya masih jauh dari harapan. Bisa apa dengan modal linggis?
Ia hanya bisa menggali beberapa meter saja, tak lebih.
Baca Juga : Ada 2 Jenazah & 1 Atlet Paralayang Ditemukan di Hotel Roa Roa, Begini Kondisinya!
Tapi yang dilakukan Hans ini memang berbeda dari orang-orang lain.
Banyak di sekitar Hans yang hanya duduk termenung, menangis seraya berdoa menanti keajaiban dengan menunggu kerja keras petugas untuk menyelamatkan keluarganya yang masih terjebak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR