Nakita.id.- Selfie alias swafoto atau foto sendiri telah menjadi wabah di berbagai belahan dunia beberapa tahun terakhir.
Tak bisa dipungkiri bahwa selfie alias swafoto telah menjadi salah kebutuhan untuk eksis di era digital, didukung pula kamera smartphone yang semakin lama semakin mumpuni.
Baca Juga : Kantor Instagram yang 'Instagramable' Banget Buat Selfie, Yuk Intip Moms!
Para penggemar selfie kerap berupaya menjepret foto yang unik di lokasi-lokasi berbahaya dan sering abai atas keselamatan diri sendiri.
Akibatnya, aktivitas ini merenggut nyawa yang tak sedikit jumlahnya.
Studi oleh para peneliti di Institut Ilmu Kedokteran India yang berbasis di New Delhi menemukan, setidaknya 259 orang tewas akibat selfie di tempat berbahaya dengan pose yang menantang
Para peneliti menghitung kematian selfie yang dilaporkan dalam berita yang dihimpun dari seluruh dunia, mulai Oktober 2011 hingga November 2017.
Baca Juga : Siap Liburan Dengan Tiket Pesawat Murah di Pekan Raya Indonesia 2018
Mereka menemukan bahwa selfie yang paling fatal terjadi di India, diikuti oleh Rusia, Amerika Serikat dan Pakistan.
Tujuh puluh dua persen korban adalah laki-laki dan sebagian besar berusia di bawah 30 tahun. Diduga, karena usia ini adalah usia dimana seseorang menyukai petualangan dan berani menantang risiko.
Para peneliti menemukan, meskipun perempuan umumnya lebih banyak narsis, lelaki lebih mungkin untuk mencoba pengambilan risiko - seperti duduk di tepi atap pencakar langit.
"Ini membenarkan jumlah kematian dan insiden yang lebih tinggi untuk lelaki," sebut studi yang kemudian dipublikasikan dalam Journal of Family Medicine dan Primary Care.
Baca Juga : Studi: 1 Dari 2 Perempuan Berisiko Alami Demensia Di Masa Tua!
India memiliki lebih dari setengah jumlah kematian akibat selfie, yaitu 159 tewas sejak 2011. Para peneliti mengatakan populasi besar India di bawah usia 30 - yang terbesar di dunia - berkontribusi pada fenomena ini.
Tenggelam adalah penyebab utama kematian dalam kecelakaan selfie-taking, umumnya karena orang jatuh dari perahu atau hanyut oleh ombak di pantai.
Transportasi terdaftar sebagai penyebab kematian kedua, misalnya, mencoba mengambil foto selfie di depan kereta yang sedang bergerak.
Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman
Penyebab utama ketiga termasuk kebakaran dan jatuh dari titik-titik tinggi.
Beberapa sebab tersisa, di antaranya tewas ketika mengambil foto dengan binatang buas.
Sementara beberapa kasus selfie "aneh sekaligus tragis" ditemui di Amerika Serikat dimana korban tewas akibat senjata api.
Korban-korban adalah orang-orang yang menembak diri mereka sendiri atau tertembak sambil berpose dengan senjata.
Para peneliti mengatakan kematian yang berhubungan dengan selfie adalah akibat dari kecerobohan yang cenderung disengaja dengan tujuan "menantang".
Misalnya mengambil foto selfie saat mengendarai mobil dan kemudian mati dalam kecelakaan yang diakibatkannya. Kematian mereka dilaporkan sebagai kecelakaan lalu lintas yang fatal.
Baca Juga : Ditemukan, Enzim Yang Dapat Mengubah Semua Golongan Darah Menjadi Golongan Darah O
Laporan kematian selfie terus meningkat, studi menambahkan. Hanya tiga kematian dilaporkan pada tahun 2011, dibandingkan dengan 98 pada tahun 2016.
Para pakar yang terlibat penelitian menyarankan bahwa tindakan pencegahan perlu diambil untuk mengurangi kematian yang berhubungan dengan selfie.
Jika kita sekadar berdiri, mengambil foto dengan selebriti atau sesuatu, tentu tidak berbahaya. Tapi jika selfie dilakukan dengan tindakan berisiko, itulah yang menyebabkan selfie menjadi berbahaya.
"Selfie itu sendiri tidak berbahaya, tetapi perilaku manusia yang menyertai selfie itu berbahaya. Individu perlu dididik mengenai perilaku berisiko tertentu dan tempat (spot foto) berisiko di mana foto narsis tidak boleh diambil," kata studi itu.
Di Turki, beberapa orang Turki telah mati mengambil foto selfies saat mengemudi atau berpose dengan senjata api.
Pada 2015, sehari setelah pembukaan Jembatan Sultan Yavuz Selim - jembatan Bosporus ketiga - seorang pengemudi semi-truk tewas setelah berfoto selfie dengan latar belakang jembatan, sambil mengendarai truk-nya
Baru-baru ini, pada bulan Maret, seorang wanita Turki meninggal setelah jatuh dari sebuah kastil di provinsi Şanlıurfa Tenggara saat mencoba selfie. Anehnya, dia jatuh dari tempat yang sama di mana ayahnya telah meninggal sebelumnya.
Baca Juga : Bisnis Sewa Pelukan, Taktik Hilangkan Kesedihan Agar Tak Jadi Depresi
Adam Bansai dari Bussines Insider menyayangkan banyak orang berambisi mengidamkan jepretan selfie yang sempurna demi meraup likes (suka) di platform media sosial.
"Saya pikir itu tidak sebanding dengan harga nyawa," katanya.
Bansal memprediksi bahwa masih banyak kasus kematian akibat selfie yang tidak terdokumentasi karena tidak dilaporkan.
Tidak ada jalan lain, peringatan bertanda "DILARANG SELFIE DI SINI" perlu banyak dipasang pada zona-zona berbahaya seperti puncak gedung tinggi atau puncak gunung.
Baca Juga : Hati-hati, Diabetes Bisa Sebabkan Depresi, Ini Penjelasannya
India telah membangun sekitar selusin zona seperti itu, dengan beberapa di Mumbai. Pihak berwenang Rusia pada tahun 2015 membagikan brosur yang mendesak warga untuk mengambil "selfie yang aman" setelah peningkatan angka kematian.
Di Indonesia, rencana membuat spot khusus yang aman untuk selfie muncul setelah seorang pendaki tewas tercemplung ke kawah saat berupaya menjepret swafoto pada 2015.(*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kompas health,The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR