Nakita.id - Angka rata-rata orang Indonesia minum susu per hari, hanya beberapa tetes saja.
Bandingkan dengan penduduk negara maju yang sudah menganggap susu dan produk turunannya (dairy product) sebagai bagian dari pola makan mereka.
Asal tahu saja, dari 800 gram kalsium yang dibutuhkan, setengahnya (400 gram) disumbang oleh susu dan "teman-temannya".
Baca Juga : Mengidap Hepatits B, Pengasuh Tertangkap Sengaja Meminum Susu dari Botol Bayi
"Indonesia baru menyadari pentingnya susu di tahun 50-an saat upaya penggalakan minum susu ditambahkan pada program Empat Sehat Lima Sempurna. Jadi memang kita ketinggalan sekali. Ditambah dengan kondisi ekonomi Indonesia yang jadi kendala, maka kebiasaan minum susu makin jauh tertinggal di keluarga-keluarga Indonesia," papar Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS., guru besar Ilmu Pangan dan Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB yang banyak menyoroti masalah susu.
Baca Juga : Mytha Lestari Beri Susu Formula untuk Anaknya di Usia 2 Bulan, Amankah? Ini Penjelasan Dokter!
Susu Kaya Gizi Penting Bagi Anak
Rajin minum susu sangat bermanfaat, karena susu mengandung zat-zat berguna. Di antaranya, protein 3,2% dan mineral kalsium 143 mg dalam setiap 100 gr susu.
Dengan zat nutrisi yang dikandungnya, kebiasaan minum susu akan memberikan dampak positif bagi kesehatan, terutama mencegah osteoporosis (kerapuhan tulang) saat manula kelak.
"Dari satu gelas susu, kalsium yang masuk sebanyak 300 miligram. Kalau kebutuhan kalsium kita 800 miligram, itu sudah menyumbang hampir 30 persen kebutuhan kalsium. Jadi, membiasakan minum susu satu hari satu gelas, itu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kebutuhan kalsium." Ungkap Ali saat diwawancara Tabloid Nakita.
Baca Juga : Suzanna Diabetes dan Meninggal Setelah Minum Susu Malam Hari, Faktanya Susu Baik untuk Penderita Diabetes!
Susu juga kaya akan asam amino triptofan yang jika dikon-sumsi secara teratur akan mendorong tubuh meningkatkan produksi melatonin di malam hari.
Melatonin adalah hormon sekaligus antioksidan yang membuat tubuh bisa beristirahat. "Kalau punya kebiasaan sulit tidur di malam hari, minumlah susu. Enggak lama, kita pasti mengantuk dan bisa tidur nyenyak. Esoknya, kita bisa melakukan aktivitas rutin." Jelas Ali.
Sebaliknya, kalau kita gampang tidur, minum susu dapat dilakukan di pagi hari untuk memberi tambahan energi. Manfaat lain, susu diyakini mempunyai kemampuan untuk mengikat polutan.
Susu Penetralisir Paparan Polusi
Di lingkungan perkotaan seperti Jakarta, polusi sudah sangat tinggi. Oleh karena itu, minum susu adalah tindakan bijaksana untuk mengurangi dampak buruk polusi.
Baca Juga : [VIDEO] Cukupkah Kebutuhan Kalsium Harian Anak Hanya Dengan Susu 500 ml?
Agar manfaatnya terasa, memilih susu harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anggota keluarga, baik jenis maupun takarannya.
* Setelah ASI eksklusif 6 bulan, misal, anak boleh diberi tambahan susu formula untuk mendampingi ASI.
"Sampai dua tahun, ibu boleh memilih susu yang kandungannya mirip ASI, seperti yang mengandung unsur taurin, DHA dan AA yang berperan penting untuk proses maturasi sel otak," kata Ali Khomsan.
Patut diketahui, perkembangan otak anak mengalami saat yang paling cepat sampai usia 2 tahun.
Jadi anak butuh sekali zat gizi taurin, DHA, AA, zat besi, zinc, juga aneka vitamin dan mineral.
Baca Juga : [VIDEO] Bolehkah Anak yang Mengalami Obesitas Minum Susu Formula?
* Selanjutnya, lepas usia 2 tahun, seorang anak bisa mengonsumsi susu yang sama dengan orang tuanya.
"Hanya saja, mungkin takarannya masih 3 gelas susu per hari, karena anak masih membutuhkan ekstra kalsium untuk pertumbuhan tulang dan giginya hingga remaja kelak. Anak juga masih bisa diberikan susu full cream karena mereka masih membutuhkan lemak untuk pertumbuhan."
Idealnya anak usia di bawah usia 5 tahun minum susu sebanyak 3 gelas berisi 200 cc dalam sehari.
Jadi, dalam sehari, anak akan mendapatkan 600 cc (setara kurang lebih 1/2 liter) yang berarti seminggu 3,5 liter.
Anak balita Indonesia umumnya mengonsumsi 1 gelas per hari, jadi seminggu hanya 1,5 liter.
Baca Juga : Dijemur, Hukuman Bagi Buaya yang Membunuh Seorang Pemuda di Bangka
"Secara nasional, lebih sedikit lagi. Rata-rata orang Indonesia saat ini hanya mengonsumsi 0,1 liter susu per minggu.” Papar Ali.
Dalam memilih susu, penting diperhatikan kandungan kalsium yang tercantum pada kemasan.
"Karena kalsiumlah hal utama dalam susu," ujar Ali.
Jadi, perhatikan, berapa kalsium yang didapat dalam satu gelas susu per penyajian antara susu A dengan susu B.
Selain itu, lihat pula komposisi gizi yang lain seperti linoleat, ARA, omega, dan lain-lainnya.
Cermati, apakah anak masih memerlukan semua itu dari susu?
"Karena perbedaan-perbedaan ini membuat harga susu jadi lebih mahal dan konsumenlah yang harus membayar."
Baca Juga : Minum Sebelum Tidur Berisiko Alami Nokturia, Ketahui Waktu Wajib Minum Air Putih!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR