Lalu Irfan berusaha menyimpan nomor Fitri dan membantu Elly Sugigi menghubungi anaknya.
Setelah sempat berkirim pesan, Elly Sugigi akhirnya bisa berjumpa dengan anak pertamanya itu.
"Awalnya (Fitri) ngga percaya, dia depresi, (merasa) dikerjain," curhat Elly Sugigi.
Sayangnya, pertemuan Elly Sugigi dengan anaknya setelah puluhan tahun berlalu tak berlangsung dengan baik.
Elly merasa anaknya tidak suka dengannya dan tidak mau jika wajahnya sampai terekspos oleh media.
Karena ia tahu betul Elly Sugigi sangat ramai diperbincangkan dan sering masuk akun gosip.
"Dia mau ketemu hanya bilang 'jangan bongkar saya di media atau dimana pun aku tidak mau' dia tidak mau kelihatan mukanya," tambahnya
Baca Juga : Arsy Pamer Baju Termahal Dari Ashanty, Asisten yang Melihat Aksinya Tertawa!
Selain itu, Fitri juga khawatir pemberitaan itu akan membuat hidupnya jatuh dan tak ada laki-laki yang ingin dekat dengan seorang anak hasil hubungan gelap atau haram.
Tapi, Elly Sugigi berusaha menjelaskan kalau anaknya bukan hasil hubungan haram.
Ia menikah dengan Arifin dan anaknya memiliki seorang ayah.
"Sepertinya dia tidak menyukai saya, saya bilang sama Irfan, 'Fan bila dia membenci saya, saya terima. Bila dia tidak mengakui saya, saya terima'. Sekarang saya sudah lihat dia bahagia, sudah S2," lanjutnya.
Akhir pertemuannya dengan Fitri, Elly Sugigi hanya berpesan pada anaknya agar selalu nurut dengan orangtua angkat.
"Hargai orangtua kamu, kalau kamu ikut dia. Kalau kamu ikut saya, kamu hancur tidak jadi apa-apa. Sekarang kamu udah S2, kamu udah pinter, hargai bapak ibu kamu yang mengambil kamu, nurut apa kata dia, jangan gengsi atau jangan apa punya orangtua seperti dia," tandasnya.
Pengalaman di masa kelam ini membuat Elly Sugigi sangat terpukul dan sering tenggelam dalam kesedihan.
Apalagi pernikahannya dengan Arifin juga tidak berjalan baik sebagaimana mestinya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR