Nakita.id - Setelah melahirkan, para ibu akan langsung dihadapkan dengan tantangan baru yakni masa nifas
Nifas merupakan masa pembersihan rahim yang biasanya ditandai dengan keluarnya darah selayaknya ketika masa menstruasi.
Masa-masa ini biasanya terjadi selama enam minggu atau 40 hari setelah melahirkan.
Bila lebih dari itu, sebaiknya segera diwaspadai sebagai salah satu tanda endometritis atau infeksi rahim setelah melahirkan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Perjuangan Persalinan Winda Viska, Urin Sudah Berwarna Merah Akibat Preeklamsia
Endometritis adalah kondisi peradangan pada dinding rahim yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri.
Jenis bakteri yang menyebakan endometritis antara lain adalah Trichomonas foetus, Campylobacter foetus, Brucella Sp dan Vibrio Sp.
Bakteri-bakteri ini bisa masuk ke dalam rahim saat hubungan seksual tidak sehat dan kebersihan di area kewanitaan tidak terjaga setelah melahirkan.
Selain masa nifas yang berkelanjutan, endometritis juga bisa ditandai dengan beberapa gejala berikut ini:
- Pembengkakan perut
- Perdarahan vagina abnormal
- Lokia atau ekskresi cairan rahim selama masa nifas berbau dan berwarna kehijauan
- Sembelit
- Ketidaknyamanan saat buang air besar
- Keluar cairan seperti nanah dan bau yang sangat menyengat dan terasa nyeri
- Demam pada tubuh dengan suhu hingga 38 derajat celcius atau lebih.
- Perasaan sakit umum seperti nyeri di panggul, daerah perut bagian bawah, atau daerah dubur.
Baca Juga : Catat! Ini Deretan Buah yang Dianjurkan dan Dilarang Untuk Bayi Panas
Bila menemukan beberapa atau mungkin salah satu tanda tersebut, jangan segan untuk memberi tahu tanda tersebut pada dokter yang berpengalaman.
Infeksi nifas yang ringan biasanya masih bisa diatasi dengan antibiotik.
Namun infeksi nifas yang berat harus membutuhkan penanganan yang lebih lanjut.
Baca Juga : Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR