Nakita.id - Menahan kentut mungkin dirasa perlu, apalagi ketika Moms berada di tempat umum.
Mengeluarkan kentut dianggap cukup mengganggu, selain karena suaranya, juga aroma menyengat yang muncul.
Namun, sebenarnya ada sejumlah risiko kesehatan yang terjadi jika Moms menahan kentut, loh!
Risiko kesehatan yang paling ekstrem terhadap menahan kentut, yaitu divertikulitis.
Baca Juga : Wah, Dalam Sehari Ternyata Manusia Bisa Kentut 20 Kali! Ini Faktanya
Ini adalah suatu kondisi di mana divertikula, kantong di dinding usus besar, mengalami infeksi.
Beberapa peneliti telah menarik kesimpulan sebab-akibat antara menahan kentut dan potensi penyakit divertikulitis.
Tanpa pelepasan gas yang menumpuk di dalam tubuh, orang-orang bisa mengalami kembung, nyeri, gangguan pencernaan, dan nyeri ulu hati.
Hal ini bisa diperparah dalam beberapa kondisi, seperti pada ketinggian, usus mengalami peningkatan volume yang disebabkan penurunan tekanan udara.
Baca Juga : Punya 27 Lantai dan 600 Karyawan, Ini Tampak Rumah Termahal di Dunia!
Sama dengan alasan mengapa isi pada botol yang diletakkan di bagasi akan meledak ketika Moms membukanya setelah mendarat.
Jadi, untuk menjaga usus dari ekspansi yang tidak semestinya, cara terbaik adalah dengan kentut sesuka hati.
Diperkirakan 30 juta orang Amerika mungkin memiliki divertikulitis, dan itu sangat berat untuk orang yang lebih tua.
Sebanyak 40% orang berusia 65 atau lebih tua, dan 60% orang berusia 80 tahun atau lebih, mengalami kondisi tersebut.
Baca Juga : Usai Jalani Proses Pengobatan Suaminya yang Hilang Ingatan, Kaditha Ayu Unggah Pesan Mengharukan
Untuk mengurangi efek sosial yang berbahaya, sering-seringlah pergi ke kamar mandi untuk mengurangi tekanan gas yang terbentuk.
Makan makanan yang sedikit menghasilkan gas seperti kacang, dan konsumsi probiotik untuk membantu menyeimbangkan bakteri penyebab kentut di usus.
Nah, itu dia Moms, risiko kesehatan yang bisa terjadi jika Moms terus-menerus menahan kentut.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Source | : | health.howstuffworks.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR