Tabloid-Nakita.com - Mama mungkin sering berpikir, "Kenapa bayi saya beda banget dengan bayi lain? Ia selalu ingin digendong, tidak bisa ditinggal sebentar saja. Padahal bayi lain bisa tidur semalaman. Mereka juga tenang di gendongan orang lain. Bayi saya selalu rewel, dan saya jadi lelah. Apa yang salah, ya?"
Jika bayi Mama memiliki ciri-ciri seperti itu? Jika ya, maka si kecil tergolong “bayi sulit” yang tidak mudah beradaptasi atau menyesuaikan diri kala memasuki lingkungan baru. Namun ia bersikap seperti itu karena memang seperti itulah kepribadiannya. Jadi, bukan karena cara Mama mengasuhnya. Seperti apa ciri-ciri bayi sulit lainnya?
* Supersensitif. Bayi ini mudah terganggu ketika ada perubahan di lingkungannya. Mereka mudah terkejut di siang hari dan tidak begitu tenang di malam hari. Sedikit suara saja sudah membuat mereka bangun dan sulit tidur lagi. Bayi sensitif dengan heboh bereaksi jika ada ketidaknyamanan fisik maupun emosional. Mereka akan segera "mengadu" pada Mama karena merasa terganggu, dan ingin dibantu saat itu juga!
* Ingin disusui sepanjang waktu adalah ciri-ciri bayi sulit yang kerap terlihat. Umumnya, jadwal menyusuinya menjadi lebih panjang. Bayi sulit sangat menikmati kegiatan menyusu, karena dengan begitu ia menemukan ketenangan.
* Maunya digendong terus. Mama pasti tak menduga penyebab bayi langsung menangis ketika diturunkan dari gendongan. ternyata mereka sangat tergantung pada kontak kulit (skin-to-skin contact) dengan Mama, entah itu dalam dekapan atau di payudara Mama. Kadang-kadang digendong saja tidak cukup; penggendong juga harus terus bergerak. Jika Mama menggendongnya sambil duduk, tangan Mama harus terus mengayunnya. Kondisi ini tentu menyulitkan para ibu baru yang berharap bayinya tidur dengan manis di boksnya. Tangan dan tubuh Mama lah yang harus menjadi "boks bayinya", dan payudara Mama adalah botol susunya.
* Sering terbangun di malam hari dan jarang memberikan kesempatan tidur bagi orangtua di siang hari. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, salah satunya karena mereka tidak mudah melalui transisi. Misalnya, dipindahkan dari gendongan, ke carseat, lalu ke stroller, membuat mereka sangat tidak nyaman. Perubahan fase dari bangun ke tidur juga sangat menyulitkan bagi mereka, dan harus banyak dibantu untuk bisa tidur. Mereka harus tertidur lelap lebih dulu sebelum Mama memindahkannya ke tempat tidur.
* Menuntut serbacepat. Ini juga ciri-ciri bayi sulit yang melelahkan. Bayi-bayi seperti ini selalu memberikan sinyal darurat. Mereka tidak suka menunggu, dan tidak siap menerima alternatif dari apa yang mereka harapkan. Contohnya ketika Mama memberikan ia mainan, padahal ia inginnya disusui. Ia akan segera memberitahu Mama dengan cara yang heboh, untuk menyampaikan bahwa bukan itu yang ia mau. Mereka tak mau Mama menunda menyusuinya hanya karena sedang memasak atau sedang kelelahan.
* Tidak bisa menenangkan diri sendiri. Bayi lain mungkin akan tertidur sendiri ketika diberi empeng, atau diperdengarkan lagu-lagu lembut. Bayi sulit lebih cerdas daripada itu. Mereka ingin berinteraksi dengan orang, bukan dengan barang. Mereka butuh dibantu untuk tertidur lagi. Dengan orangtua yang dia percayai, dia akan terbantu untuk belajar membuat dirinya rileks, ketrampilan yang bernilai sepanjang hidup. Membiarkan bayi menangis sampai kelelahan dan tertidur bukanlah cara yang baik untuk mengajarkan bayi untuk rileks.
Itulah ciri-ciri bayi sulit yang harus Mama hadapi. Karena semuanya merupakan bentuk kepribadian atau karakter bayi, Mama perlu tahu cara menanganinya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR