Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang-orang dengan 'pola pikir tetap' tidak mau mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan.
Namun, penelitian ini menemukan bahwa anak-anak dengan 'pola pikir tetap' mampu bangkit kembali setelah membuat kesalahan, tetapi hanya jika mereka memberi perhatian penuh pada kesalahan itu.
Baca Juga : Punya 27 Lantai dan 600 Karyawan, Ini Tampak Rumah Termahal di Dunia!
"Implikasi utamanya di sini adalah bahwa kita harus memerhatikan kesalahan kita dan menggunakannya sebagai peluang untuk belajar," kata penulis studi Hans Schroder kepada Science Daily.
Jadi Moms, jelas bahwa sebagai permulaan, jangan memberikan pujian yang menunjukkan bahwa kecerdasan itu tetap.
Berikan ia apresiasi karena ia menguasai mata pelajaran tersebut, ketimbang memujinya.
Baca Juga : Dari Jawa Barat Hingga Jawa Timur, Ini Informasi Gempa yang Terjadi Setelah Palu!
"Banyak orangtua dan guru menghindar untuk mengatasi kesalahan anak, memberi tahu mereka 'Tidak apa-apa, kamu akan mendapatkannya di lain waktu', tanpa memberi anak kesempatan untuk mencari tahu apa salah," terang Dr. Schroder.
"Sebaliknya, lebih baik meyakinkan anak bahwa kesalahan bisa terjadi, dan cari tahu di mana dan bagaimana memperbaikinya," tambahnya.
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR