Nakita.id - Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia atau kepikunan yang menghilangkan kemampuan seseorang untuk berpikir jernih, melakukan tugas sehari-hari dan akhirnya tidak mengingat siapa dirinya sebenarnya.
Penyakit ini menyebabkan hilangnya keterampilan intelektual dan sosial akibat sel-sel otak yang berdegenerasi dan mati.
Para ilmuwan percaya bahwa penyakit Alzheimer disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, gaya hidup dan lingkungan yang mempengaruhi otak dari waktu ke waktu.
Namun penelitian terbaru menyebutkan bahwa risiko Alzheimer juga bisa terlihat dari jenis kulit wajah seseorang.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Kecanduan Gadget Tidak Menyebabkan Kanker
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Neurology tahun 2016 menyebutkan bahwa kondisi kulit wajah kemerahan atau rosacea memiliki hubungan dengan penyakit Alzheimer.
Untuk mendapatkan hasil penelitian ini, penulis utama Dr Alexander Egeberg dan timnya memeriksa data dari sistem registrasi kesehatan nasional Denmark untuk tahun 1997 hingga 2012.
Dari seluruh populasi bangsa sekitar 5,6 juta pria dan wanita sekitar 82.000 yang dilibatkan dalam penelitian ini, sekitar 82.000 memiliki rosacea.
Baca Juga : Catat! Ini Deretan Buah yang Dianjurkan dan Dilarang Untuk Bayi Panas
Data terakhir menunjukkan bahwa orang dengan rosacea 7% lebih mungkin untuk mengembangkan segala bentuk demensia dan 25% lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer dibandingkan orang tanpa rosacea.
Wanita dengan rosacea memiliki risiko 28% lebih besar untuk Alzheimer sedangkan pria memiliki risiko 16%.
Terlebih lagi, risiko Alzheimer untuk pasien rosacea meningkat sebesar 20% di antara mereka yang berusia 60 tahun atau lebih tua ketika mereka pertama kali terdaftar dalam penelitian.
Menurut National Rosacea Society, sekitar 16 juta orang Amerika telah didiagnosis dengan rosacea.
Seringkali, mereka yang memilikinya menunjukkan kemerahan dan tanda-tanda seperti jerawat di wajah.
Namun, penulis penelitian meyakinkan semua orang bahwa orang-orang dengan rosacea tidak boleh terlalu khawatir tentang hasilnya.
Sebab penelitian ini hanya menunjukkan hubungan antara demensia dan rosacea.
Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi
Oleh karena itu, penulis penelitian merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat hubungan antara keduanya.
"Penting bagi pasien untuk mengingat bahwa memiliki rosacea tidak menjamin bahwa mereka akan mengembangkan penyakit Alzheimer," kata Dr. Egeberg dilansir dari Reader's Digest.
"Bahkan, sementara risiko pada pasien rosacea mungkin sedikit meningkat dibandingkan dengan populasi umum, risiko absolut (untuk satu pasien) masih cukup rendah," tambahnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR