Ini karena perempuan obesitas atau kelebihan lemak memiliki banyak jaringan lemak yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara dengan meningkatkan kadar estrogen.
Bahkan, mereka yang memiliki berat badan berlebih biasanya juga memiliki tingkat insulin dan hormon insulin tinggi, yang kerap dikaitkan dengan beberapa kanker, termasuk kanker payudara.
Akan tetapi, hubungan antara berat badan dan risiko kanker payudara menjadi lebih rumit.
Ini karena sebuah studi menunjukkan risiko meningkatnya perempuan yang memiliki kelebihan berat badan saat usia mereka dewasa dan tidak mengalami peningkatan berat badan saat usia remajanya.
Kenyataannya, baik usia remaja maupun dewasa, kelebihan berat badan tetaplah menimbulkan lemak ekstra yang biasanya muncul di pinggang.
Lemak di pinggang itulah yang mampu meningkatkan risiko lebih tinggi seseorang mengalami kanker payudara.
Meskipun mengalami kenaikan berat badan meningkatkan risiko kanker, banyak ilmuwan menolak bahwa upaya menurunkan berat badan mampu mengurangi risiko kanker payudara.
Ini lantaran menurut studi kasus yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir, perempuan yang memiliki kelebihan berat badan saat usia dewasa hanya mengurangi berat badannya.
Ia cenderung tidak mempertahankan berat badannya dalam waktu yang panjang atau jangka panjang, sehingga tolak ukur kualitas hidup sehatnya dipertanyakan.
Padahal, yang terpenting dari penurunan berat badan adalah konsekuen untuk menjaga pola hidup sehat untuk menanggulangi berbagai risiko penyakit termasuk kanker payudara.
Tetapi secara umum, berhasil menurunkan berat badan dan mencoba gaya hidup sehat tak hanya mampu mengurangi risiko kanker payudara.
Kehilangan sedikitnya 5-10 persen berat badan, artinya seseorang akan meningkatkan kualitas kesehatan secara menyeluruh, mulai dari kebugaran hingga menekan berbagai risiko penyakit yang mungkin terjadi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | WebMD,cancer.org,mayoclinic |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR