Riwayat keluarga bisa terpengaruh karena adanya dua gen, yaitu BRCA1 (gen kanker payudara 1) dan BRCA2 (gen kanker payudara 2).
Bila memiliki keluarga dengan riwayat tersebut, bisa memungkinkan adanya risiko tinggi keturunannya akan mengalami penyakit yang sama.
Penting untuk melakukan tes darah ke dokter untuk membantu mengidentifikasi adanya mutasi gen kanker tersebut.
Baca Juga : Tidur dalam Kondisi Kamar Gelap Bisa Turunkan Berat Badan? Ini Kata Ahlinya
Sehingga bila adanya penanggulangan lebih awal, dokter dapat membantu memberi pengobatan juga keputusan lebih awal agar tak semakin parah.
2. Faktor risiko
Umumnya, perempuan usia 50 tahun ke atas lebih mungkin menderita kanker payudara.
Namun, di era saat ini, patokan usia tersebut seolah tak lagi berlaku.
Ini karena berbagai faktor lain yang mengelilinginya. Berbagai faktor risiko tersebut antara lain:
- Perempuan: meski penyakit ini bisa diderita siapa saja, perempuan merupakan faktor meningkatnya risiko kanker payudara, karena perempuan memiliki jaringan lemak lebih tinggi pada payudara, daripada laki-laki.
- Bertambahnya usia: kanker payudara bisa makin berkembang dan berisiko, seiring bertambahnya usia yang dipengaruhi pola hidup yang kurang sehat.
- Paparan radiasi: peringatan ini telah disuarakan sejak lama. Namun, banyak orang mengabaikan pentingnya menghindari atau meminimalisasi paparan radiasi terhadap tubuh kita. Seseorang yang kerap terpapar radiasi, memiliki risiko tinggi mengidap kanker payudara, daripada yang tidak terpapar.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | WebMD,cancer.org,mayoclinic |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR