Hal ini membuat peneliti yakin bahwa 'penguburan vampir' yang dilakukan masyarakat kala itu berkaitan erat dengan wabah tersebut.
Baca Juga : Selain Suzzanna, Deretan Artis Ini Juga Dimakamkan Satu Liang Lahat Bersama Orang Terkasih
Orang-orang kala itu mengubur jasad anak-anak yang terjangkit malaria dengan menempatkan batu di dalam mulut mereka agar tidak bisa bangkit dari kubur.
Kerangka bocah 10 tahun tersebut merupakan kerangka tertua yang peneliti temukan, setelah sebelumnya mereka hanya menemukan kerangka balita berumur 3 tahun.
Dengan cara pemakaman yang sama, bocah tersebut dikubur dengan sumpalan batu di mulutnya dan dari rahangnya yang bengkak peneliti menduga ia terserang malaria.
Baca Juga : Alexa Key Diam-diam Menikah di Bali, Tengok Potret Bahagia dan Cantiknya Sang Pengantin
"Vampire of Lugnano" merupakan fenomena pertama dari tipe penguburan seperti ini, yakni dengan batu disumpalkan ke mulut.
"Selain rangka bayi, terdapat setidaknya 12 anak anjing berumur kurang dari enam bulan dan satu anjing usia satu tahun dengan bagian-bagian tubuh menghilang," tulis David dalam laporannya di tahun 1996 soal area pemakaman tersebut.
Selain itu, ada anak yang dikubur bersama jimat, gagak dan bagian katak yang dipercaya bisa menyembuhkan malaria.
Fenomena yang disebut 'penguburan vampir' ini ditemukan di Italia dan Polandia dengan bagian tubuh seperti mulut, tenggorokan dan perut disumpal dengan batu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | sciencealert |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR