Nakita.id - Kerangka seorang anak yang diperkirakan hidup di abad kelima ditemukan di sebuah pemakaman umum di Italia.
Kondisi tulang-belulang bocah tersebut membuat para arkeolog menduga kalau ia adalah korban ritual dari masyarakat kala itu.
Dari tulang yang ditemukan, bocah tersebut diketahui berumur 10 tahun dan diduga menjadi korban 'penguburan vampir' yang kala itu sedang marak terjadi di Italia.
"Aku belum pernah melihat sesuatu seseram ini," kata arkeolog David Soren dari Universitas Arizona.
David menerangkan bahwa orang lokal menyebut mereka "Vampire of Lugnano" atau vampir dari Lugnano.
Para arkeolog tersebut belum meneliti DNA dan tidak mengetahui jenis kelamin kerangka bocah yang mereka temukan di Pemakaman Umum La Necropoli dei Bambini yang juga dikenal sebagai pemakaman anak.
Baca Juga : Raffi Ahmad Dituding Lecehkan Cut Meyriska Usai Videonya Viral, Begini Kejadian Sebenarnya
Penggalian di area pemakaman ini sudah dimulai sejak 1988 silam dan hanya kerangka anak-anak saja yang ditemukan di sana.
Dari penggalian dan penelitian ini, ahli menemukan semua kerangka anak yang terkubur memiliki kandungan Plasmodium falciparum, yang merupakan penyakit wabah malaria.
Hal ini membuat peneliti yakin bahwa 'penguburan vampir' yang dilakukan masyarakat kala itu berkaitan erat dengan wabah tersebut.
Baca Juga : Selain Suzzanna, Deretan Artis Ini Juga Dimakamkan Satu Liang Lahat Bersama Orang Terkasih
Orang-orang kala itu mengubur jasad anak-anak yang terjangkit malaria dengan menempatkan batu di dalam mulut mereka agar tidak bisa bangkit dari kubur.
Kerangka bocah 10 tahun tersebut merupakan kerangka tertua yang peneliti temukan, setelah sebelumnya mereka hanya menemukan kerangka balita berumur 3 tahun.
Dengan cara pemakaman yang sama, bocah tersebut dikubur dengan sumpalan batu di mulutnya dan dari rahangnya yang bengkak peneliti menduga ia terserang malaria.
Baca Juga : Alexa Key Diam-diam Menikah di Bali, Tengok Potret Bahagia dan Cantiknya Sang Pengantin
"Vampire of Lugnano" merupakan fenomena pertama dari tipe penguburan seperti ini, yakni dengan batu disumpalkan ke mulut.
"Selain rangka bayi, terdapat setidaknya 12 anak anjing berumur kurang dari enam bulan dan satu anjing usia satu tahun dengan bagian-bagian tubuh menghilang," tulis David dalam laporannya di tahun 1996 soal area pemakaman tersebut.
Selain itu, ada anak yang dikubur bersama jimat, gagak dan bagian katak yang dipercaya bisa menyembuhkan malaria.
Fenomena yang disebut 'penguburan vampir' ini ditemukan di Italia dan Polandia dengan bagian tubuh seperti mulut, tenggorokan dan perut disumpal dengan batu.
Peneliti meyakini bahwa vampir di sini bukanlah seperti drakula dan sejenisnya, namun lebih kepada wabah penyakit malaria yang telah membabat habis populasi manusia kala itu.
"Orang mati tidak bisa mengubur dirinya sendiri dan kita bisa tahu kepercayaan orang dari cara mereka menguburkan orang lain," tandas David.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | sciencealert |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR