Nakita.id - Kabar duka menyelimuti keluarga artis Roro Fitria, yang kini masih ditahan akibat kasus narkoba.
Ibunda Roro Fitria, Retno Winingsih Yulianti meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Meninggalnya sang ibunda tentu membuat Roro Fitria terkejut dan histeris di balik jeruji besi.
Baca Juga : Centilnya Mpok Hindun Bicara Perawatan Wajah, Dia pun Ungkapkan Keinginan Terakhirnya!
Sebelum meninggal ibunda Roro Fitria dikabarkan sempat mengalami sesak napas hingga kondisinya dinyatakan kritis.
"Jadi Minggu pukul 21.00 WIB, sudah sesak napas saat masih di rumah. Kemudian sama asisten Mbak Roro dibawa ke rumah sakit dan langsung masuk ruang UGD," kata Hesti Valentina, asisten Roro Fitria dikutip dari Wartakota.
Tiba di UGD, ibunda Roro Fitria langsung dibawa ke ruang High Care UGD dan langsung dipasangi alat medis untuk membantu pernapasannya.
Ketika itu ibunda Roro Fitria sempat merintih dengan memanggil nama anaknya.
"Saat di ruang UGD, ibunya Roro sempat bilang 'mbak, mbak, mbak...mbak Roro, mbak' itu ucapan ibu untuk Roro Fitria," ujarnya.
Baca Juga : Anak Cynthia Lamusu Berisiko Alami Kebutaan karena Retinopati, Yuk Kenali Gangguannya!
Hesti yang mendampingi ibunda Roro Fitria di ruang UGD pun sempat menenangkannya dan memberi dukungan agar kondisinya lekas normal.
Ia mengikuti ucapan yang selalu dikatakan Roro Fitria kepada ibunya ketika sedang jatuh sakit.
Namun, Tuhan berkehendak lain, kondisi ibunda Roro Fitria kritis lalu meninggal dunia tanpa didampingi oleh Roro Fitria yang masih berada di tahanan.
Publik pun banyak mencari tahu tentang penyebab meninggalnya ibunda Roro Fitria ketika mendengar kabar duka ini.
Selain itu, mereka juga mencari tahu segala hal tentang kehidupan Roro Fitria dan sang ibunda selama ini.
Tak terkecuali juga tentang fungsi organ hingga kehidupan manusia setelah kematian.
Baca Juga : Luna Maya Diduga Putus Dengan Reino Barack, Ini Pekerjaan dan Kekayaan Pacarnya !
Seringkali yang menjadi pertanyaan orang, bagaimana otak bekerja setelah seseorang dinyatakan meninggal?
Seorang ilmuwan yang melakukan berbagai penelitian menyampaikan hal menakjubkan yang terjadi pada otak setelah manusia meninggal.
Melansir dari Kompas.com, para peneliti dari University of Michigan 2013 silam menemukan bahwa setelah kematian klinis terjadi pada tikus, aktivitas otak mereka benar-benar berkobar.
Hal itu menunjukkan adanya kesadaran yang melampaui tingkat yang pernah ditemukan pada hewan hidup.
"Alasannya jika pengalaman menjelang kematian berasal dari aktivitas otak, korelasi kesadaran saraf harus dapat dikenali pada manusia atau hewan bahkan setelah penghentian aliran darah dari serebal otak," kata Jimo Borjigin, ahli saraf yang terlibat di penelitian Science Alert.
Baca Juga : Tak Alami Siksaan, TKW Asal Sragen Ini Dianggap Cucu Oleh Sang Majikan
Peneliti mendeteksi hal itu ketika tikus diberi anestesi.
Lalu tikus percobaan itu menunjukkan gelombang aktivitas otak yang sinkron selama 30 detik.
Gelombang ini efek serang jantung yang diinduksi, hasilnya sesuai dengan pola terlihat pada otak yang terangsang.
Selama ini banyak orang beranggapan dengan aliran darah berhenti lalu mengakibatkan kematian klinis artinya otak secara bersamaan tidak berfungsi lagi.
Nyatanya penelitian mengatakan bahwa pengurangan oksigen atau oksigen dan glukosa selama serangan jantung akan merangsang aktivitas otak yang merupakan karakteristik proses sadar.
Seorang peneliti perawatan kritis, Sam Parnia dari Stony Brook University, Amerika Serikat pada 2014 lalu merilis penelitian terbesar di dunia yang meneliti tentang pengalaman menjelang kematian dan pengalaman di luar tubuh.
Parnia melakukan wawancara dengan lebih dari 100 responden yang selamat dari serangan jantung.
Baca Juga : Bella Shofie Hadiri Pesta Ulang Tahun Anak Stefan William, Warganet: Mirip Lucinta Luna!
Sebanyak 46% dari responden menyimpan kenangan mereka terhadap kematian yang berpusat pada sejumlah tema umum seperti cahaya terang, keluarga, dan ketakutan.
Tapi, menariknya ada dua pasien yang dapat mengingat kejadian berkaitan dengan resusitasi (pengalaman sadar) mereka setelah sempat "meninggal" atau mati suri.
Padahal, menurut pandangan konvensional tentang kesadaran di luar kematian klinis, seharusnya tidak mungkin terjadi.
"Kami tahu otak tidak dapat berfungsi saat jantung berhenti berdetak, namun dalam kasus ini kesadaran sadar tampaknya berlanjut hingga tiga menit masuk periode ketika jatung tak lagi berdetak meski otak biasanya mati dalam waktu 20-30 detik setelah jantung berhenti," kata Parnia.
Mungkin kedengarannya hal tersebut sesuatu yang menakjubkan.
Parnia pun mengakui bahwa penjelasan termudah dari fenomena ini mungkin adalah ilusi.
Ilusi bisa terjadi sebagai respon neurologis karena stres fisik selama serangan jantung.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Alternatif Antibiotik untuk Membunuh Bakteri
Dengan kata lain, pengalaman kognitif sebelumnya tidak mengikuti kematian klinis dan dapat diingat oleh pasien.
Namun, hingga saat ini belum ada pandangan pasti mengenai terkait apa yang terjadi pada otak setelah seseorang dinyatakan meninggal secara klinis.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,tribunnews.com,Science Alert |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR