"Saat diperintahkan ke Palu, Frits menolak dengan alasan sedang menunggui istrinya sakit, namun justru istrinya yang memintanya untuk berangkat, istrinya bilang masyarakat Sulawesi Tengah lebih membutuhkan, kalau istrinya masih ada keluarga yang menjaga," kata M Rizal, Kepala Seksi Sumber Daya Basarnas Gorontalo, Selasa (16/10/2018).
Perjalanan misi kemanusiaan Alfrits Rottie dan tim Basarnas Gorontalo ke Palu dilakukan melalui perjalanan darat pada malam pascagempa 7,4 magnitudo dan tsunami, Jumat (28/9/2018).
Dalam tim ini Alfrits membawahi 16 orang yang kemudian bergabung dengan tim Basarnas dari daerah lain di Palu.
Baca Juga : Kesaksian Mengejutkan Tsunami di Palu, Air Tsunami Tak Masuk ke Masjid, Tapi Melompati Kubahnya!
Di sini seluruh anggota Basarnas berkoordinasi dalam satu komando operasi.
Saat menangani Hotel Roa Roa, Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji memerintahkan Alfrits sebagai komadan tim.
Di sinilah dedikasi Alfrits terlihat. Ia memimpin tim yang berhasil mengevakuasi selamat seorang perempuan di dalam reruntuhan beton, Fitri Leonika Riani.
"Mereka menggunakan chipping hammer untuk masuk dalam reruntuhan beton, mereka membobol beton dengan cara berbaring, sangat sempit, bahkan memutar badan saja tidak bisa," kata M Rizal.
Baca Juga : Firasat Suami Chacha Federica Soal Gempa Palu, Jadi Selamatkan Nyawanya!
Saat evakuasi Hotel Roa Roa membutuhkan tim yang lebih spesifik, Alfrits dan tim kemudian ditarik ke kawasan Petobo yang mengalami likuifaksi.
Di sini mereka diuji untuk menyelamatkan seseorang yang terhimpit benda keras di dalam kubangan air dan lumpur.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR