Nakita.id.- Perdana Menteri Inggris Theresa May belum lama ini menunjuk menteri pertama di dunia untuk pencegahan bunuh diri sebagai bagian dari upaya nasional mengurangi jumlah orang yang mengambil nyawa mereka sendiri.
May menjadi pimpinan pada pertemuan puncak seluruh negara Eropa Barat untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia.
Baca Juga : Orang Bunuh Diri Sudah Merencanakan Lama, Waspada Moms, Ini Tanda-tandanya
Setelah selesai pertemuan, May langsung mengumumkan penunjukan Jackie Doyle-Price sebagai pemimpin menteri untuk pencegahan bunuh diri. Dengan demikian, Inggris adalah negara pertama yang mempunyai menteri pencegahan bunuh diri ini.
Sejatinya, Inggris menduduki posisi yang cukup rendah dalam angka bunuh diri di Eropa.
Bahkan tingkat bunuh diri berada pada titik terendah selama tujuh tahun.
Tetapi kata May, Inggris perlu berbuat lebih banyak untuk menantang stigma bahwa penderita gangguan mental akan berakhir pada bunuh diri.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tunda Minum Kopi Bila Alami Gangguan Kesehatan Ini
"Kami ingin memastikan bahwa mereka yang bermasalah dengan mentalnya, seperti depresi, tahu kemana akan mencari bantuan," tegas May.
"Setiap bunuh diri sejatinya adalah kematian yang dapat dicegah dan kami bertekad untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mengatasi tragedi bunuh diri," tambahnya.
Doyle-Price, Menteri Kesehatan Mental, Ketidaksetaraan, dan Pencegahan Bunuh Diri yang baru diangkat mengatakan, dia memahami betapa tragis, menghancurkan dan membuat trauma efek bunuh diri yang terjadi pada keluarga dan masyarakat.
Baca Juga : Cara Lain Bakar Kalori Setara Jogging 15 Menit, Tontonlah Film Horor!
"Pada masa saya sebagai menteri kesehatan saya telah bertemu banyak orang yang telah berduka karena ada keluarganya yang bunuh diri, dan kisah-kisah mereka tentang rasa sakit dan kehilangan untuk waktu yang lama," kata Doyle-Price
"Orang-orang yang ditinggalkan inilah yang perlu menjadi titik pusat dari apa yang kami lakukan dan saya menyambut kesempatan ini untuk bekerja sama dengan mereka, serta para ahli, untuk mengawasi rencana pencegahan bunuh diri lintas-pemerintah, memastikan pandangan mereka selalu didengar."
Perdana Menteri Theresa May juga menjanjikan £ 1,8 juta (setara 35 milyar Rupiah) kepada Samaritans - badan amal yang terdaftar untuk mencegah bunuh diri - sehingga mereka dapat terus menawarkan bantuan gratis untuk empat tahun ke depan.
Baca Juga : Sebuah Kota di Spanyol Bertekad, Tahun 2020 Warganya Langsing Semua!
CEO Samaritans Ruth Sutherland mengatakan, mereka menyambut baik pengumuman pemerintah tentang pendanaan yang menyumbang sekitar 10% dari total biaya bantuan selama empat tahun ke depan dan membantu lembaga tersebut untuk terus menyediakan layanan secara gratis.
"Sekitar 20.000 relawan tersedia setiap saat bagi siapa saja yang berjuang untuk mengatasi keinginan bunuh diri," kata Sutherland yang mengatakan bahwa lembaga mereka menanggapi lebih dari 5 juta permintaan bantuan setahun."
Baca Juga : Berdiri Saat Bekerja Lebih Sehat Daripada Duduk, Ini Faktanya!
Pada 2017, Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat ada 5.821 kasus bunuh diri di Inggris, yang berarti 10,1 kematian per 100.000 orang. Kebanyakan adalah lelaki.
Lalu ada sekitar 4.500 yang berhasil dicegah mengakhiri hidupnya setelah mendapat pendampingan.
Kampanye "Melawan Hidup Sengsara:, didedikasikan untuk mencegah bunuh diri, digambarkan sebagai terobosan.
Sutherland mengatakan kampanye itu membantu "menyinari mereka yang gelap mata" dan menghilangkan stigmatisasi gangguan mental.
Baca Juga : Studi: 1 Dari 2 Perempuan Berisiko Alami Demensia Di Masa Tua!
"Kami akan terus menggalakkan dukungan untuk semua yang berpengaruh terhadap kampanye ini di seluruh Inggris,"janji Sutherland. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR