Nakita.id - Kita tentu sering mendengar kabar simpang siur mengenai kesehatan yang ternyata tidak berdasar.
Sayangnya, tidak semua orang akan memeriksa benar atau tidaknya informasi tersebut sehingga mereka hanya akan menangkapnya secara mentah-mentah.
Seperti video yang baru-baru ini beredar di media sosial yang memperlihatkan kopi luwak bersachet mengandung bubuk mesiu.
Baca Juga : Viral Kopi Luwak Terbakar, Semua Minuman Bubuk Mengandung Ini Seperti Mesiu Jika Terkena Api
Seakan sedang menunjukkan bukti, orang-orang mulai mempraktikkan 'hasil temuan' itu dengan menaburkan bubuk kopi tersebut ke bara api kecil.
Hasilnya, api itu akan semakin membesar seiring banyaknya bubuk kopi yang disiramkan.
Ternyata kabar ini adalah bohong, sebab semua minuman bubuk akan menghasilkan kobaran api yang sama dan ini aman dikonsumsi.
Selain kopi itu, sebelumnya juga sempat terdengar kabar kesehatan lainnya yang ternyata hoax.
1. Kecanduan gadget tidak menyebabkan kanker
Gadget, khususnya ponsel memang memancarkan gelombang elektromagnetik radiasi yang bisa meningkatkan risiko penyakit tumor atau kanker.
Tetapi, menurut Herlina Uinarni, dr. Sp Rad (K), hingga saat ini belum ada bukti yang menyatakan secara pasti radiasi ponsel dapat menyebabkan penyakit di atas.
"Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk dalam jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah.
Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini belum terdapat bukti ilmiah yang kuat dan skala cakupan secara komprehensif berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia," tuturnya pada tim Nakita.id, Jumat (8/7).
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Seluk Beluk Leukemia, Penyakit Yang Menyerang Shakira Anak Denada
Walau begitu, ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar pemakaian ponsel di kalangan usia anak-anak dibatasi untuk meminimalkan risiko buruk yang mungkin terjadi.
2. Produk olahan susu bebas lemak dan gula lebih sehat
Kabarnya, produk olahan susu seperti susu, keju, yogurt bebas lemak dan gula lebih sehat, khususnya untuk jantung.
Sebenarnya, produk bebas lemak atau rendah lemak itu dibuat dengan proses kimia, daripada produk olahan susu biasa.
Melansir Tribun Pekanbaru via Huffington Post, apakah produk susu itu bebas lemak atau tidak tidak begitu memengaruhi jantung.
3. Makan sayap dan ceker ayam bikin kanker
Tidak sedikit yang percaya dengan kabar bahwa sayap dan kaki ayam banyak menerima suntikan hormon.
Sehingga jika terlalu banyak makan di bagian tersebut akan terkena kanker karena tertimbun banyak turunan second hormonal.
Nyatanya, menurut Kemenkes RI, hal itu hanya asumsi semata, sebab belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan dugaan tersebut.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Inggris, Negara Pertama Angkat Menteri Pencegahan Bunuh Diri
4. Sesuap lele mengandung 3.000 sel kanker
Banyak yang mengira bahwa lele merupakan ikan yang paling jorok sehingga di dalamnya mengandung 3.000 sel kanker.
Faktanya, ikan lele justru rendah kolesterol.
Ikan lele di pasaran umumnya dibudidayakan di kolam-kolam, yang mestinya bisa dikendalikan agar bebas dari pencemaran.
"Saat ini belum ada penelitian yang menyatakan jika memakan lele dapat memicu kanker," tegas dr Dradjat R Suardi, SpB(K)Onk, ahli kanker dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, melansir Intisari.
5. Bumbu Mi Instan yang Dimasak Picu Kanker
Banyak yang mengatakan bahwa bumbu mi instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya.
Sebab monosodium glutamat (MSG) pada bumbunya berpotensi menjadi karsinogen pencetus kanker jika dimasak dengan suhu di atas 120 derajat celcius.
Selama konsumsinya masih dalam batas aman, MSG tidak membahayakan.
Nutrisionis Rita Ramayulis, DCN, MKes menyebut penggunaan MSG atau bumbu penyedap yang disarankan maksimal seperempat sendok teh dalam setiap penggunaannya.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Saat Hamil Harus Rajin Minum Suplemen Vitamin, Jangan Percaya, Bayi Bisa Cacat!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | nakita.id,intisari,tribun pekanbaru |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR