Nakita.id - Rini Puspitawati saat ini sedang ramai diperbincangkan karena sebelumnya telah menjadi salah satu korban kecelakaan tragis di daerah Magetan, Jawa Timur.
Kecelakaan nahas tersebut terjadi pada Sabtu (13/10/2018) dan mobil CR-V ditemukan telah ringsek di kebun milik warga di Sarangan, Magetan.
Menurut penuturan saksi, mobil CR-V sebelumnya melaju dari arah Telaga Sarangan menuju Kota Magetan dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Baca Juga : Ada Ruang Santai Berdinding Kolam Ikan, Ini Isi Rumah Termahal di Dunia Milik Anak Raja Salman
Mobil tersebut dilaporkan terguling hingga empat kali, sebelum akhirnya ringsek di salah satu kebun sayur milik warga.
Warga yang saat itu menyaksikan kejadian jatuhnya mobil CR-V ini langsung menolong pengemudi yang terjepit di dalam yang diketahui ia bernama Rini Puspitawati atau sering dipanggil Rindu.
Rini Puspitawati dan salah satu korban meninggal bernama Ragil Sipriyanto (34) dievakuasi ke RSUD dr. Sayidiman, Magetan.
Baca Juga : Para Peramal Prediksikan Hubungan Jessica Iskandar dan Richard Kyle
Rini Puspitawati yang kemudian dirujuk ke RSUD dr. Soedono, Madiun dan menjalani serangkaian pengobatan termasuk operasi untuk mengambil cairan yang masuk ke paru-parunya.
Melansir dari Tribunnews.com, keluarga Rini menjelaskan bahwa pasca operasi kondisi Rini semakin membaik.
Kata kakak korban yang bernama Wiwik, Rini bisa merespon ketika tangannya dipegang dan ketika namanya dipanggil.
Baca Juga : Anak Orang Kaya di Rusia Ini Membuang Uang di Jalananan, Ada Apa?
Tetangga Rini juga menturkan hal yang sama.
Tetangganya yang bernama Suhardi mengatakan bahwa kata pihak keluarga Rini bisa merespon ketika dicubit.
"Iya betul, kemarin sempat dicubit terasa, tapi akhirnya koma lagi. Tadi malam sudah koma, sama keluarga dibacakan surat yasin," jelas Suhardi pada TribunJatim.com.
Baca Juga : Pernah Dikabarkan Dekat dengan Pemain Timnas, Inilah Penampilan Anak Sulung Almarhum Ustaz Uje
Namun pihak RSUD dr. Soedono mengatakan hal berbeda dengan penuturan keluarga Rini.
Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr. Sjaiful menjelaskan ketika tiba di RSUD dr. Soedono keadaan Rini Puspitawati sudah parah.
Pada Senin (15/10/2018) di RSUD dr.Soedono, dokter yang merawat Rini mengambil tindakan untuk mengambil cairan yang ada di paru-paru, agar paru-paru dapat berkembang.
Baca Juga : Hati-hati! Lampu LED yang Hemat Listrik Ternyata Bisa Merusak Retina Loh
"Enggak dioperasi, sejak datang, kondisinya sangat buruk sekali, kondisi sangat buruk karena membutuhkan alat bantu ventilator (alat bantu pernafasan). Jadi bukan dioperasi, hanya tindakan membantu supaya kalau ada darah atau cairan di paru-paru, supaya paru-paru dapat berkembang," ungkap dr.Sjaiful pada TribunJatim.com.
Ia melanjutkan bahwa sejak korban tidak sadarkan diri karena ternyata mengalami multiple organ failure (MOF).
Baca Juga : Tampilan Rumah Uya Kuya yang Dikomentari Nagita Slavina Bak Kerajaan
Kondisi ini merupakan sebuah bentuk syok, semua sistem organ secara unik menderita kerusakan.
MOF bisa disebabkan karena benturan keras ketika kecelakaan tragis yang Rini alami.
"Dari awal, kondisinya semakin turun bukan membaik. Dari awal sudah tidak bisa diapa-apain, untuk pemeriksaan scan juga sudah tidak memungkinkan," tegas dr. Sjaiful TribunJatim.com.
Baca Juga : Perempuan Ini Nyaris Tewas Setelah Melakukan Sedot Lemak, Kok Bisa?
Rini Puspitawati akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (20/10/2018) sekitar pukul 09.55 pagi WIB.
Diduga kematian Rini Puspitawati karena mati batang otak.
Mati batang otak adalah berhentinya semua fungsi otak secara ireversibel, ketika kesadaran hilang secara ireversibel, hilangnya refleks batang otak dan fungsi pernapasan pusat secara ireversibel, atau terhentinya aliran darah secara ireversibel.
"Ya, mati batang otak, ada pendarahan dalam otak," tambah dr. Sjaiful.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | tribunnews.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR