Tabloid-Nakita.com – Kecemasan dan ketakutan sering dialami oleh anak-anak. Anak akan mudah takut dengan orang asing, ketinggian, kegelapan, serangga dan lain-lain. Kecemasan ini biasanya muncul akibat sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan. Mama bisa mewaspadai tanda gangguan kecemasan pada anak dan bersiap untuk mengatasinya jika ia mulai menunjukkan tanda-tanda tersebut.
Baca juga: Anak isap jempol, tanda ia cemas
Masalah kecemasan biasanya dimulai dengan anak-anak yang mulai masuk sekolah. Ada banyak bahaya yang mengancam jika anak mengalami gangguan kecemasan. Mereka akan sulit bahagia dan ceria serta memiliki masalah dalam urusan bersosialisasi dengan sekitarnya. Anak yang cemas cenderung memiliki perasaan negatif misalnya sangat takut ditolak saat ingin bersosialisasi dengan orang sekitar.
Anak yang mengalami gangguan kecemasan cenderung tidak mau lepas dari Mama. Selain itu, mereka juga bisa secara tiba-tiba mengalami perubahan sikap. Anak yang cemas juga lebih banyak memiliki masalah tidur. Mereka akan sulit untuk tidur dan bisa tidur lebih lama dari biasanya. Mama juga bisa melhat perubahan fisik pada anak misalnya tangan berkeringat, detak jantung menjadi lebih cepat, mual, sakit kepala hingga sakit perut.
Baca juga: Atasi anak yang mudah cemas
Jika muncul tanda-tanda tersebut ada baiknya Mama mencoba mencari tahu apa yang menjadi kecemasannya. Orangtua menjadi pihak terpenting bagi anak untuk mengatasi dan menguasai rasa takut dan cemas mereka. Cobalah untuk mendengarkan apa yang si kecil rasakan. Jangan anggap enteng atau remeh rasa cemas yang dimiliki anak. Setelah mengenal masalahnya, baru Mama bisa membantu anak untuk keluar dari rasa cemas berikut.
Baca juga: 4 kesalahan orangtua yang membuat anak cemas
Setelah mengenal masalahnya, Mama bisa mengatasi tanda gangguan kecemasan pada anak dengan cara melatih dirinya saat berhadapan dengan kecemasan tersebut. Mama perlu menjadi contoh dan sosok yang mendampinginya dalam mencari solusi gangguan kecemasan. Misalnya ia sangat cemas saat ingin bersosialisasi dengan orang lain. Bantu ia saat pertama kali bertemu dengan teman baru dan melatih caranya berkomunikasi saat berada di rumah.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR