Di usianya yang masih sangat muda, ia memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta demi mengejar mimpi sebagai pemain sepak bola profesional.
"Saya yakin tidak akan berkembang bila tetap di Palu," katanya dalam sesi wawancara.
Witan mengaku bahwa di kota kelahirannya tersebut sangat minim wadah untuk menyalurkan hobinya bermain sepak bola.
Baca Juga : Kate Middleton Kenakan Tiara Favorit Putri Diana, Gaunnya Justru Jadi Bahan Olokan
"Di Palu dulu minim ajang untuk pesepak bola usia dini. Kalaupun ada, sifatnya hanya pertandingan tarkam.
Kalau di Jakarta, lebih banyak kompetisi yang diikuti. Begitu juga di Ragunan, malah bisa mengikuti turnamen internasional di luar negeri," lanjutnya pada Bolastylo.com.
Orangtua Witan Sulaiman, Humaidi, yang berprofesi sebagai tukang sayur sangat mendukung keinginan sang anak untuk menjadi pesepak bola prefesional.
Baca Juga : 8 Fakta Penyakit Mata Katarak, Gejala Pertamanya Akan Muncul di Usia 40 Tahun
Usai lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Witan pun diajak sang ayah ke Jakarta untuk mengikuti seleksi Pendidikan Latihan (Diklat) di Ragunan.
Meskipun belajar bermain sepak bola secara otodidak, usaha dan kerja keras Witan membuahkan hasil membanggakan.
Source | : | BolaStylo.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR