Nakita.id - Mimpi adalah suatu hal yang universal, siapa saja bisa memilikinya tanpa memandang status dan usia.
Adalah Siti Juneeta Khairunnisa atau yang akrab disapa Nisa, seorang gadis kecil berusia 10 tahun yang memiliki impian luar biasa untuk Indonesia.
Dalam acara 'Wawancara Media dengan Pemenang Festival Penulis Cilik SiDu' di Jakarta, Nisa menceritakan impiannya untuk Indonesia yang mungkin tak terpikirkan anak seusianya di luar sana.
"Aku ingin Indonesia merdeka dari sampah plastik, karena Indonesia adalah negara yang menyumbang sampah plastik terbanyak di dunia," ungkap Nisa.
Kekhawatiran Nisa akan sampah plastik bermula ketika ia membaca artikel mengenai penyu di Kalimantan yang mati karena memakan sampah plastik di laut, karena mengira plastik tersebut adalah ubur-ubur makanannya.
"Kalau kita ke Bali, di pantainya banyak sekali sampah plastik.
Baca Juga : Musim Pancaroba Rentan Timbulkan Hujan Es, Waspadai Cirinya!
Padahal, sampah plastik membutuhkan waktu yang lama sekali untuk terurai dan bisa diganti dengan kardus atau tas kain", tutur Nisa.
Menghadapi hal itu, Nisa pun bertekad melakukan diet sampah plastik yang ia mulai dalam kesehariaannya.
Nisa selalu membawa tas kain saat berbelanja, membawa botol minum sendiri dan membawa tempat bekal saat membeli nasi goreng kesukaannya.
Kebiasaan ini pun ia tularkan pada anggota keluarga dan teman-temannya, dengan harapan sampah plastik bisa berkurang.
Hal ini pun kini rutin dilakukan sang ibu, yang memilih menggunakan tas kain saat berbelanja di pasar.
Jika belanjaannya banyak, sang ibu meminta pegawai untuk membungkus barang belanjaannya dengan kardus karena lebih mudah terurai.
"Aku senang bisa menyampaikan harapan untuk Indonesia melalui tulisan.
Baca Juga : Begini Trik Memasak Salmon Agar Tak Mudah Hancur, Ibu Rumah Tangga Wajib Tahu
Menurut aku, menulis adalah cara yang menyenangkan untuk menyampaikan ide dan imajinasi. Salah satunya menginspirasi banyak orang melakukan diet plastik", papar gadis asal Jawa Tengah tersebut.
Tak sia-sia, tulisan jenius tersebut berhasil mengantar Nisa menjadi juara 1 Festival Penulis Cilik 2018 yang diadakan oleh Sinar Dunia.
Pada kesempatan yang sama, sang ibunda Indriani Fitri memaparkan bahwa kebiasaan puterinya membaca dan menulis ternyata sudah ditanamkan sejak dini.
"Sejak usia 2 tahun, saya sudah menanamkan sama Nisa cintailah buku dan membaca. Sebelum tidur, saya selalu biasakan membacakan buku untuk Nisa.
Akhirnya kebiasaan ini berlanjut Nisa jadi suka membaca," ungkapnya.
Nisa pun mulai memperlihatkan bakat menulisnya, saat sang ibu mendorongnya untuk menulis diary kegiatannya sehari-hari di sekolah.
"Saking sukanya baca buku, sekarang malah saya yang kewalahan karena setiap akhir pekan Nisa selalu minta ke toko buku," jelasnya sambil tertawa.
Baca Juga : Pantas Banyak Miliuner Berasal dari Cina, Begini Rahasia Menabung ala Masyarakat Cina
Melalui lomba menulis ini, sang ibu menantang putrinya agar tak hanya membaca buku namun berani menuangkan idenya agar dibaca banyak orang.
"Saya bilang, selama ini hanya membaca buku sekarang saatnya Nisa membuat karya Nisa sendiri," pungkasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR