Para peneliti di Austria mengakui, studi lebih lanjut amat diperlukan untuk menilai potensi risiko mikroplastik untuk manusia.
Mereka berencana untuk mengajukan studi rinci untuk peninjauan independen dalam beberapa bulan mendatang.
"Saya sama sekali tidak terkejut, atau terutama khawatir dengan temuan ini," komentar Alistair Boxall, seorang profesor dalam ilmu lingkungan di Universitas York di Inggris.
Baca Juga : Tanda Si Kecil Depresi, Segera Tangani Agar Tak Jadi Gangguan Jiwa
"Mikroplastik telah ditemukan di air keran, air botol, ikan dan jaringan kerang, dan bahkan dalam bir. Oleh karena itu tidak dapat dihindari bahwa setidaknya beberapa hal ini akan masuk ke paru-paru dan sistem pencernaan kita," tambahnya.
Banyak penelitian lebih lanjut diperlukan, katanya, sebelum kita dapat menentukan asal-usul plastik yang ditemukan di usus, dan terutama apakah mereka berbahaya.
Bagi Stephanie Wright, seorang peneliti di King's College London, pertanyaan sebenarnya adalah apakah plastik terakumulasi dalam tubuh manusia.
"Apa yang tidak diketahui adalah, apakah konsentrasi plastik yang tertelan lebih tinggi daripada yang keluar, karena partikel melintasi dinding usus. Belum ada bukti yang dipublikasikan untuk menunjukkan apa efek kesehatannya,"tandas Wright.
Baca Juga : Catat Moms, Rajin Minum Perasan Jeruk Lemon Perut Bisa Rata
Produksi plastik global telah berkembang pesat, dan saat ini lebih dari 400 juta ton per tahun.
Diperkirakan bahwa 2-5% dari plastik akan berakhir di lautan, di mana sebagian besar rusak menjadi partikel-partikel kecil.(*)
Source | : | WebMD,The Daily Sabah,The Associated Press |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR