Namun, para ahli lain mengatakan itu tidak mengherankan bahwa mikroplastik akan ditemukan dalam sampel manusia juga, dan mengatakan studi Austria menimbulkan banyak pertanyaan.
"Ini skala kecil dan sama sekali tidak mewakili," kata Martin Wagner, seorang ahli biologi di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Gerakan Global Mengurangi Garam, Penduduk Cina Paling Banyak Mengonsumsi Makanan Asin
Dia mencatat bahwa penelitian ini tidak ditinjau oleh ilmuwan independen dan penulis belum memberikan rincian tentang langkah-langkah yang diambil untuk mencegah sampel menjadi terkontaminasi.
"Dalam kasus terburuk, semua plastik yang mereka temukan mungkin saja berasal dari laboratorium itu sendiri," Wagner mengatakan kepada The Associated Press.
Kata Wagner, bahkan jika mikro ditemukan dalam tinja, ini tidak berarti mereka telah memasuki tubuh manusia, katanya.
"Tidak seperti zat lain yang kita makan, mikroplastik terlalu besar untuk diserap oleh sel-sel dalam usus dan hanya lewat."
Penilain skeptis pada hasil penelitian dikatakan juga oleh Mark Browne, seorang ahli mikroplastik di Universitas New South Wales, Australia, yang mengatakan penelitian itu tidak memiliki rincian penting.
Baca Juga : Gemuk Tapi Sehat Ternyata Ada, Ini Kriterianya Yang Wajib Diketahui!
"Pengamatan berkualitas buruk dari kontaminasi tidak mewakili metode ilmiah dengan baik dan oleh karena itu menurut pendapat saya tidak membantu kami memahami dampak pada manusia atau bagaimana mengelolanya," kata Browne kepada AP melalui email.
Source | : | WebMD,The Daily Sabah,The Associated Press |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR