Nakita.id - Tubuh wanita bisa dibilang sangat luar biasa, darinya akan hadir manusia kecil buah cinta dengan suami.
Saat melahirkan, organ intim wanita akan membesar dan tentunya mengalami sederet perubahan setelah semuanya berlangsung.
"Vagina adalah organ tubuh yang sangat tangguh," demikian penuturan Sherry Ross, M.D., seorang pakar kesehatan perempuan dan pengarang buku She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health.
Umumnya, vagina membutuhkan 12 minggu hingga satu tahun untuk kembali seperti semula.
Untuk itu, jangan kaget jika Moms akan merasakan perubahan berikut ini setelah proses persalinan:
Baca Juga : Akui Tak Bisa Masak, Dapur Milik Ririn Dwi Ariyanti Bikin Takjub!
Meregang dan mengkerut lagi
"Vagina adalah organ yang sangat mudah meregang.
Ia bisa mengembang hingga 10 cm agar bayi bisa keluar kemudian mengkerut lagi," papar Dr Roger Marwood, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists.
Vagina juga dikelilingi otot dasar panggul, yang mana otot ini akan turut terpengaruh selama periode kehamilan dan persalinan.
Selain itu, terdapat beragam faktor yang memengaruhi kemampuan vagina untuk melakukan peregangan.
Antara lain gen bawaan, ukuran bayi, berapa lama wanita mengejan selama proses melahirkan, dan apakah peregangan dibantu dengan forcep (alat untuk membantu mengeluarkan bayi).
Kendati demikian, ada cara yang bisa dilakukan untuk membuat vagina kembali kencang.
Baca Juga : Pelajaran dari Mendiang Adara Taista, Sering Dilakukan Sebelum Tidur Kebiasaan Ini Efektif Picu Kanker!
"Melakukan latihan dasar panggul bisa membantu mengencangkan otot vagina, yang secara efektif juga akan mengencangkan dinding vagina," ungkap Marwood.
Robekan akan menyatu lagi
Sekitar 50% ibu yang baru pertama kali melahirkan akan membutuhkan jahitan untuk mengatasi perubahan vagina setelah melahirkan.
"Jika Anda belum pernah menjalani epidural, Anda akan diberi suntikan anestesi lokal sementara dokter atau bidan akan menjahit robekan atau guntingan episiotomi (area kulit antara vagina dan anus)," ujar Dr Marwood.
Benang untuk menjahit robekan lama kelamaan akan melunak, dan pada akhirnya akan menyatu dengan kulit.
Karena itu, dokter tidak akan melepas jahitan ketika jaringan di bawah kulit telah menyatu.
Namun, Moms mungkin tetap bisa merasakan area tersebut terasa empuk, bengkak, atau bahkan memar.
Hal ini juga terjadi meskipun wanita tidak mendapatkan jahitan setelah melahirkan normal.
Baca Juga : Waspada Moms, 5 Masalah Keuangan Ini Berpotensi Hancurkan Pernikahan!
Dokter biasanya akan memberikan obat pereda sakit setelah persalinan.
Jika wanita merasa sulit buang air kecil karena jahitan tersebut, cobalah untuk menyiramkan air hangat pada kemaluan wanita.
Moms juga bisa buang air kecil sembari mandi, karena hal itu akan mengencerkan kadar asam pada urin.
Tidak bisa menahan buang air kecil
Marwood menuturkan, lebih dari 40% perempuan akan mengalami inkontinensia setelah melahirkan anak.
Kondisi tersebut dimana Moms akan sangat sulit menahan buang air kecil.
"Sering kali ada sedikit urin yang keluar, terutama ketika Anda tertawa, batuk, atau bersin.
Namun, kondisi itu bisa menghilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan sehingga Anda tak perlu khawatir," ungkapnya.
Untuk mencegah hal tersebut, Moms bisa melakukan senam kegel untuk melatih otot dasar panggul.
Caranya dengan menarik dan melepaskan otot vagina, seperti ketika wanita mencoba menahan pipis.
"Jangan lupa, latihan ini harus dilakukan setiap hari seperti ketika Moms mandi.
Anda bisa melakukannya sambil duduk ketika menyusui bahkan saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau", tambahnya.
Peranakan turun
Kerap kali, tekanan saat mengejan dalam proses persalinan bisa menyebabkan peranakan turun (prolaps).
Artinya, satu atau lebih dari organ-organ panggul seperti rahim, kantung kemih, atau dubur akan menurun.
Hal ini sebenarnya jarang terjadi, hanya mengenai sekitar 10% perempuan.
Baca Juga : 5 Posisi Seks Ini Ternyata Dibenci Wanita, Jangan Minta Ia Melakukannya!
"Hal itu bisa terasa berat, Anda bahkan mungkin bisa merasakan dan melihat tonjolan di dalam vagina.
Jika prolaps itu menekan kantung kemih, Anda mungkin akan sering ke toilet," ujar Dr Marwood.
Namun Moms jangan khawatir, peranakan yang turun bisa pulih seiring berjalannya waktu.
Hal ini tidak membutuhkan perawatan khusus, tergantung pada tingkat keparahannya.
Jika setelah enam minggu melalukan kontrol dan Moms tidak merasa lebih baik, wanita bisa mengunjungi dokter atau berkonsultasi pada ahli fisioterapi panggul.
Organ intim lebih kering dan libido rendah
Setelah memiliki anak, otomatis waktu tidur ibu akan berkurang drastis.
Kala menyusui, kadar estrogen akan menurun dan akan membuat area intim menjadi cenderung lebih kering.
Baca Juga : Cegah Depresi, Tingkatkan Hormon Serotonin dengan Metode Sederhana Ini
Semakin lama periode menyusui, kadar estrogen akan semakin menurun disertai libido seorang wanita.
Hal itu memang diperlukan bayi, namun akan memengaruhi kehidupan seks dengan pasangan.
Untuk itu, penting bagi Moms memberikan pengertian pada pasangan untuk tidak buru-buru melakukan hubungan seks.
Berikan waktu untuk Moms dan organ intim memulihkan diri pasca persalinan.
Periode menstruasi mengalami perubahan
Setelah persalinan, sudah tentu Moms akan mengalami perubahan hormon yang drastis dalam tubuh.
Hal ini akan turut berdampak pada periode menstruasi, yang mana akan lebih berat dibandingkan sebelum hamil.
Jika kadarnya rendah dibandingkan sebelum kehamilan, maka lapisan rahim akan menipis sehingga periode menstruasi akan terasa ringan.
Namun jika kadar estrogen sedikit lebih tinggi, lapisan rahim dapat menumpuk yang membuat menstruasi terasa lebih berat dari sebelumnya.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Nhs.uk,Self.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR